WELCOME TO THIS WEB

Selamat menikmati Info, Lengkap, unik dan menarik di sini

ONLY THERE!

Anda mendapatkan Berita, Pengetahuan, Hiburan dan Keceriaan Sekaligus

DON'T BE AFRAID !

Jangan Kuatir, Saya Sangat Memperhatikan Kredibilitas Semua Konten.

GO SHARE !

Semua Karena Semangat Berbagi, Semangat memberi Manfaat

DONT FORGET IT !

Tinggalkan Komentar,Like, Follow ya....Terimakasih untuk kunjungannya

Thursday 31 January 2013

Ternyata Tes Rambut Mengalahkan Keakuratan Tes Urine

tes-rambut-akurat-narkoba
Simpang siurnya pemberitaan tentang hasil tes narkoba presenter kenamaan Rafi Ahmad dkk membuat beberapa penyimak berita ikut bingung. Beberapa hari setelah penangkapan, terbukti tes urine mereka negatif, artinya mereka bisa segera bebas ,namun pada kenyataannya BNN ( Badan Narkotika Nasional ) masih belum juga membiarkan mereka menghirup udara luar tahanan. Ada satu tes lagi yang mesti mereka lalui. Tas rambut. Tes apa-apaan lagi ini? 

Mungkin awam di benak masyarakat tentang tes rambut. Pengetahuan masyarakat untuk mendeteksi adanya zat-zat pzikotropika di dalam tubuh hanya dengan urine saja cukup. Seperti saya pernah menjalani tes narkoba hanya dengan menyerahakan sampel urine ke petugas saja. Itu saja sudah cukup. Ngapain mesti tes rambut?


Ternyata pengetahuan saya kalah cepat dengan perkembangan metode pendeteksian narkoba. Sebenarnya tes rambut ini sudah mulai di gunakan sejak tahun 1800-an, terutama untuk melihat keberadaan racun arsenikum dengan memasukkan spesimen rambut ke dalam cairan tertentu lalu di periksa di sebuah alat khusus . Tes ini pada perkembangannya kalah tenar dengan tes darah atau urine. Karena tes rambut lebih banyak dikenal di dalam dunia forensik, riset ilmiah dan pengetesan obat.


Analisis/tes rambut memiliki kelebihan untuk mendeteksi endapan racun kimia dalam tubuh. Menurut dr. Iskandar Irwan Hukom, Sekretaris Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), menjelaskan analisis rambut memeberikan informasi pola permanen dari kantong rambut.


"Tes rambut paling peka terhadap semua zat-zat kimia yang masuk dalam tubuh. Ini karena akar rambut menyimpan sisa metabolisme dalam 3-6 bulan terakhir," seperti di lansir di kompas.com.

Itulah mengapa Rafi dkk masih saja ditahan walau sudah beberapa hari berjalan pemeriksaan. Karena tes rambut bisa terdeteksi ketika zat itu mengendap minimal 3 hari. Jika kurang dari itu hasilnya pasti belum akan terlihat. 


Sebenarnya zat sisa metabolisme dalam bentuk renik itu bukan hanya terdeteksi di dalam rambut, tapi juga bisa di lihat Dalam  kuku maupun gigi. Yang paling peka memang Rambut karena rambut merupakan rekam jejak yang bisa merefleksikan perubahan metabolisme. Selama struktur rambut tidak berubah, mineral akan terus tertanam dalam rambut walaupun rambut memanjan. Mineral tersebut kadarnya juga tidak berubah. 

Di banyak negara, tes rambut juga dipakai untuk mendapatkan bukti kuat dari penggunaan obat-obatan terlarang. Karena tes ini juga peka untuk mendeteksi kokain, morvin, sabu, ganja dan ekstasi.

Dengan adanya tes rambut pada akhirnya akan membuat pemeriksaan narkoba akan semakin akurat. Diharapkan dengan keadaan seperti ini akan membuat perkembangan metode tes narkoba menjadi semakin akurat. Sehingga gerak pemakaian obat tak bermoral ini menjadi semakin sempit. Mari berdoa bersama-sama....





bumi mahapatih,300113

Friday 25 January 2013

Irit Pangkal Kaya 2

sedekah-kayaraya-sukse-akherat

Berbicara masalah irit lagi ya....Ada beberapa yang masih belum tertuang di edisi pertama. Ternyata memang irit akan punya reaksi berantai. bak sebuah bola salju yang menggelinding dari pegunungan makin lama makin besar dan sangat berefek pada pengamal irit itu sendiri.

Begini ceritanya. Konon dicerita terdahulu dijelaskan bahwa irit itu bisa mengayakan pengamalnya. Hanya saja dulu saya belum terlalu berani menulis kaya secara arti sebenarnya. kaya masih saya tulis dengan tanda apostrof di ke dua sisi atas kata tersebut. Artinya bisa kaya bisa diartikan lain, bisa kaya duit, kaya amal, kaya saudara dan kaya kaya yang lain. Yang jelas bukan kaya hutang.

Di akhir kesimpulan anda pasti memetik bahwa ujung dari sifat irit adalah mengembangkan sifat berderma berbagi dengan yang membutuhkan. Betul kan? Dan ujung itu sebenarnya belum berujung. Karena ujung tulisan itu akan terasa lebih manis, karena kata kaya akan saya tulis tanpa apostrof. Ya benar sekali. Kaya dalam edisi ini akan bermakna sebenarnya. yaitu kaya harta alias kaya duit. Bagaimana ceritanya.

Coba tebak apa hubungan tulisan edisi ini dengan ustad yusuf mansyur? betul sekali, Semua terinspirasi pada pemikiran beliau. Namun bukan iritnya melainkan dermanya. Sodakohnya. bahwa bila bersodaqoh sebenarnya kita tidak boros. Dengan berderma bukan kita malah membuang-buang uang. Bahwa ada balasan sebenarnya dari berderma. dan kata beliau memang itu sudah ada janjinya dalam kitab suci.

Matematika shodakoh dr ustadz yusuf malah mengemukakan bahwa akan ada balasan sebanyak sepuluh kali lipat atas yang diberikan sodakoh. Semisal kita punya Rp 10.000 seribu darinya kita sedekahkan. Menurut matematika sedekah uang tersebut akan menjadi Rp.19.000. Jadi bukan menjadi Rp 9000 seperti perhitungan matematika biasa. Matematika ini di ambil dari Alqur’an An ‘Anam ayat 160. “Barangsiapa membawa amal yang baik,maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya....” bila yang kita Sodakohkan Rp 2000 maka uang kita akan menjadi Rp 28.000, jika kita sodakohkan Rp 3000 maka akan menjadi Rp 37000, begitupun seterusnya. Bayangkan bila kita sodakoh lebih besar lagi semisal  1jt atau 10 jt. Weleh weleh kita bakal kesulitan menyimpan uangnya.

Percaya? kalau tidak percaya jangan mengaku beriman. karena itu memang aturanya Allah pada kitab suci. Ingat rukun iman yang ke empat kan?

Penjelasan lebih ekstrim lagi ada di surah Al-Baqarah yang menerangkan bahwa orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah nafkahnya itu adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan 7 tangkai; pada tiap-tiap tangkai seratus biji. Bayangkan Allah menjamin penderma dengan tujuh ratus kali atas setiap sodakoh yang diberikan. Tak tanggung tanggung bukan? Kalau kita berderma didasari atas sikap iklas, dia akan berkembang menjadi tujuh ratus kali lipat banyaknya.

Namun ada beberapa orang yang tak bisa begitu saja meyakini hal tersebut. Terlebih jika itu di alaminya sendiri, dimana ia telah banyak berderma namun balasan yang sudah dijanjikan tak kunjung bertandang.

Bolehlah seperti itu. Namun anda harus yakin bahwa setiap perbuatan baik harus di lakukan dengan cara yang baik pula.

Ustadz Yusuf mansyur pun memahami kegagalan pembalasan derma itu. Bukan karena kesalahan dalam sodakohnya, namun lebih karena jalan untuk mendapatkan itu yang mesti di reparasi. Beliau juga menyinggung adanya ibadah ibadah tambahan untuk memancing balasan itu turun dari langit. Dalam bahasa beliau adalah syarat dan ketentuan berlaku. Yap, dalam melakukan proses derma kita harus melakukan sesuai dengan petunjuk yang sudah di tetapkan dari pabriknya. Misal barang yang di dermakan haruslah barang yang bagus sukur sukur kalau yg kita sukai, secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kiri kita tak memergoki saat tangan kanannya berderma.

Saat aturan mainnya sudah benar, tinggal masalah waktu Allah akan membalas dengan janjinya. Janji kepada orang-orang yang irit dan tak kikir dalam berderma. Salam....


                                                                                                                                                            Bumi mahapatih, 240113

Thursday 24 January 2013

Tukang Poto Naik Haji




Melihat ada tukang bubur naik haji di TV. Siapa yang coba yang tidak ngiri?  lebih tepatnya gengsi. Kenapa harus gengsi? Biarpun sama-sama ‘tukang’nya, tetep saja dari segi nama, profesi saya sedikit lebih keren. tukang poto, operator alat x-ray untuk tujuan medis.

Dari segi status pun, kayaknya status saya lebih trendy. Seorang pegawai negeri, biarpun kata lain dari PN adalah abdi negara atau pelayan masyarakat, sinonim yang identik dengan rakyat biasa, tetap saja status saya terasa lebih wah dari tukang bubur. Mungkin karena di hirarki keluarga saya, menjadi PNS adalah sebuah akhir dari jenjang karir seseorang. Biarpun ada profesi lain yang masih saya yakini lebih menjanjikan keberhasilan finansial, yaitu wiraswasta, termasuk juga tukang bubur. Tapi biarlah. saya cukup senang dan bersyukur bisa menjadi PNS, di saat berjuta orang berjejalan antri untuk mengadu nasib menjadi PNS setiap tahunnya.

Rasa syukur ini saya ejawantahkan dengan hidup penuh kesederhanaan. kesederhanaan yang hampir ada di setiap lini hidup saya. Dari segi pangan, menu sehari hari bukan yang tergolong elit. Tahu tempe selalu ada di jajaran teratas makanan yang paling sering kami konsumsi. Kami sepertinya telah kadung jatuh cinta, di saat kami ada uang lebih, tetap saja tahu-tempe kami cari-cari keberadaanya di meja makan. namun saya juga  tak pernah menyiksa diri dengan hidup terlampau sederhana. Sesekali saya ajak istri dan anak ke resto kelas menengah. Walau murah tetap saja namanya retoran bukan?

Konsep kesederhanaan juga saya berlakukan di lini hidup bernama sandang. orang jawa bilang ajining rogo soko busono, harga diri berasal dari busana. Ya, saya mengikuti falsafah itu, tapi tidak berarti harus dengan pakaian mahal dan bermerk,cukuplah sekedar pantas dan tidak semrawut, menurut saya itu sudah mewakili ajining rogo.

Falsafah itu oleh sebagian orang di selewengkan. Bahwa kriteria pantas itu adalah harus berpakain serba wah dan bling bling, mahal, mewah, baru kalau bisa banderol harga baju tak usah di ambil karena itu tanda bahwa baju itu baru di beli. he he. saya ingat terkahir beli baju adalah sewaktu habis hari raya. Ya, itulah momen satu satunya saya beli baju setiap tahunnya. O ya..., dengan beli baju setahun sekali bukan berarti saya punya sedikit baju ya...Untuk kemeja di lemari pakaian rumah lumayan bertumpuk, karena dapat warisan dari sang ayah. Ayah saya setiap tahun bobotnya mesti naik, dengan begitu bajunya harus dilengserkan ke putranya walau saya tak pernah berharap dapat warisan semacam itu. Bapak, jangan tambah gemuk ya...tidak baik untuk kesehatan...

Ngomongin bapak saya teringat beliaulah yang mengajari tentang kesederhanaan. Maklum beliau juga seorang PNS, utamanya masalah papan, rumah kami dulu tak langsung jadi besar. Kami harus membangunnya beberapa tahap. Pertama ruang tamu dan ruang keluarga dibangun duluan, sehingga nampak bagus di depan. Namun masalah terjadi ketika ada yang bertamu dan minta ijin ke belakang. Kami bingung alang kepalang karena WC masih akan di bangun dua tahun lagi, itupun kalo ada uang tabungan sisa.

Karena itulah saya dan istri membeli rumah dengan fasilitas subsidi pemerintah. Sungguh setara dengan gaji bulanan kami yang mepet. Kelak kami akan merenofasi rumah tipe dua sembilan itu dari belakang ke depan. Kamar mandi dulu baru ruang tamu. Tentu saja kami berkaca pada pengalaman rumah bapak di kampung yang selalu berdebar-debar saat tamu kami ingin kebelakang. Alasan lain, saya ingin menunjukkan kesederhanaan rumah kami dengan tetap mempertahankan bentuk asli dari developer. Kami ingin mempertahankan kesederhanaan sesuai dengan nama rumah kami yaitu rumah sehat sederhana.

Kesederhanaan ini tetap akan kami bawa seumur hidup, bukan apa apa. Namun karena dengan jalan inilah kami bisa menyisakan sedikit pendapatan bulanan kami. Sedikit demi sedikit. Bukan untuk keperluan mendadak atau untuk merenofasi rumah, insya Allah itu sudah ada kanalnya sendiri. Tapi penyisihan pendapatan ini semata mata untuk menjalankan perintah agama. Rukun islam paling bontot. Naik haji.

Ah, setiap kali dapat cerita begitu serunya ritual haji dari rekan kerja yang baru datang dari tanah suci. Perasaan iri itu membuncah. Merasakan panas dan debunya musdalifah, dinginnya mabit di mina, serunya berlari lari kecil antara shofa dan marwa, begitu emotic-nya melempar setan dengan jumrah, dan begitu kompaknya orang dengan berbagai ragam warna kulit, anatomi dan mazab beriringan memusar di sekeliling kakbah. Dan yang paling ingin saya rasakan adalah berdoa di tempat paling mustajab yaitu di depan makam Rosulullah. Kata mereka kamu tak akan sadar dan merasakan airmatamu sudah meleleh-leleh. Ya Allah, kabulkan keinginan PNS yang satu ini.

Saya tahu Tuhan akan menjawab doa saya lalu dan mengabulkannya. karena itu saya harus berterimakasih akan jawaban doa itu dengan senantiasa bersyukur dengan keadaan yang saya nikmati sekarang.

Berandai andai dululah....

Sehabis dari Mekah, saya tak ingin cepat mengumbar harta. Biasanya setelah dari mekah, setelah cita citanya tercapai, tekat tak lagi gigih, idealisme jadi longgar, ritme hidup tak lagi seperti ketika sebelum cita-cita come true. Semangat hemat runtuh sudah.

Saya yakin, setelah dari Mekah kehidupan akan jadi normal. Utamanya finansial. Bagaimana tidak, golongan PNS akan naik, gajipun akan naik, sudah tak ada lagi tanggungan kredit rumah tentu pula tak ada lagi penyisihan uang untuk berhaji. Nah setelah itulah godaan akan datang. Hatipun mengetuk seraya menggumam. sekarang saatnya  senang-senang boy.  Masak dari dulu susah terus?

Yang saya takutkan saya menuruti gumaman itu. Hidup sederhana lebih dekat dengan prihatin, dan prihatin itu tidak enak. Sedang logika selalu condong ke hal yang menyenangkan. Untungnya bisikan hati saya masih lumayan tajam. Lalu pelan mengingatkan bahwa hidup sederhana bukan semata-mata untuk menjadi kaya di suatu hari. Saya coba mengingat ngingat kembali, dan saya sampai pada kesimpulan, untuk memulai tujuan yang baik sesuatu harus dimuali dengan baik. Berhaji adalah perintah agama. Kesederhanaan adalah perintah agama juga. permulaan yg baik

Lagian, saya sering mendengar. Berhaji adalah candu. Akan ada efek tarik-menarik antara kakbah dengan jamaah yg pernah mengunjunginya. Sekali berhaji, sudah itu ingin sekali lagi, sekali lagi dan lagi. Itu artinya saya harus melanjutkan hidup sederhana, menyisihkan sebagian pendapatan. Sekali lagi, lagi dan lagi.

Kalau boleh sombong sombongan, saya mau haji minimal dua kali dalam hidup saya. Apakah terlalu sombong? Saya rasa tidak. karena itu hanya dream. Dan tak ada istilah terlalu sombong dalam menentukan mimpi. Salam...

bumi maha patih, 081112


Wednesday 23 January 2013

Seduhan Kopi dalam sebuah gelas



Orang jawa menyebutnya ketek (“e” nya seperti merapi bukan seperti pembacaan kata ekononomi). Namun sebelum di seduh biasa di sebut bubuk kopi. Sudah beratus kali saya minum kopi, baru kali ini mendapat persamaan dengan dosa manusia.

Ini bermula dari kebiasaan saya minum kopi. Kopi hitam,murni hasil tumbukan manusia, bukan kopi yang banyakdi buat di pabrik itu. Suatu kali saya mampir di warung langganan untuk nyeruput kopi. Saat kopi telah di suguhkan saya diamkan sebentar, karena siapa yang mau menyerutput kopi panas panas? 

Satu kerugian besar bagi penyuka kopi bukan perokok adalah kurang kerjaan saat menunggu suhu kopi itu layak untuk lidah. Biasanya saya akan ngemil, namun entah mengapa waktu itu saya tak bersemangat njajan. Iseng saya perhatikan gelas yang penuh berisi kopi itu. Terlihat butiran butiran ketek hasil udekan pemilik warung pelan pelan jatuh ke dasar gelas, lama-lama berkumpul didasar gelas. Semain tebal dan tebal.
Sungguh saya tak ingin rasanya mengingat dosa. Menyebut kata itu seperti ada duri ikan yang tiba-tiba nyangkut di kerongkongan. Tapi kadang saya sengaja mengingatnya, tak lain agar hati ini trenyuh, hati trenyuh cenderung hati yang peka. Dengan begitu kesempatan dekat dengan Tuhan terbuka lebar. Memang dosa untuk di jauhi tapi bukan berarti harus lari dari mengigatnya kembali. Karena itu usaha kita agar dosa itu tak berulang lagi.  

Dosa seperti ketek dalam sebuah seduhan kopi di gelas. Awalnya ia memeutar mutar bersama arus air kopi.  Lama-lama ia akan turun di dasar gelas, sedikit demi sedikit mengumpul di sana. Dosa seperti itu, awalnya kita menganggap dosa adalah biasa ( biasanya dosa kecil ), bahkan mungkin tak sengaja melakukannya. Karena kebiasaan itu seakan-akan dosa memutar dan searus dengan arah kehidupan. Lambat laun kita tak menganggapnya dosa adalah kesalahan. Ujung-ujungnya di ulangi dan di ulangi.

Padahal berbuat dosa hakikatnya tidak enak dan bikin hati orang was-was. Namun sudah banyak bukti bahwa dosa oleh sebagian orang menjadi sangat manis dan mengasikkan. seperti minum kopi, manis, fresh dan gak ngantuk lagi.

Lalu saya mulai menyeruput kopi seduhan itu, benar saja, manis dan bikin mata saya melek. Lalu saya perhatikan kopi yang tinggal separuh itu.

Semakin lama semakin banyak-lah ketek yang jatuh ke dasar gelas. Semakin banyak kelakuan dosa di buat semakin banyak pula ia mengumpul di dasar hati. Jika di biarkan seperti itu, kita tak akan lagi melihat bening dasar gelas. Demikianlah tumpukan dosa membuat hati menjadi gelap dan hitam. Jika tak di cuci maka dosa itu mengeras dan membentuk kerak dalam hati.

Beberapa saat kemudian  saya menyeruput lagi. Pelan pelan. Habis dan semakin habis. Pada awalnya manis di lidah semakin turun volume kopi kurasa kok semakin pahit? Hingga tak terasa air kopi telah habis dan ampas kopi tak sengaja ikut juga dalam mulut. Fuih..., benar benar pahit!

Tuh kan... dosa memang terasa pahit pada akhirnya.
Seperti kebiasaan saya tak pernah mau lama-lama nongkrong sambil ngopi. Karena saya tahu tujuan utama saya di warung ini adalah ngopi bukan nongkrog seperti kebanyakan penikmat kopi di warung ini. Juga di warung warung lainnya.

Setelah membayar saya tak langsung pergi. Sang pemilik warung memberesi gelas kopi saya, dan mulai menyalakan keran air. Gelas bekas kopi saya di guyur air, beberapa saat kemudian bening lagi seperti belum tersentuh kopi sama sekali. O ya...kalau boleh menyama-nyamakan lagi, air yang keluar dari keran itu adalah taubat. Ketika para pendosa bertaubat benar-benar, maka tuhan akan mengguyurkan kasih sayangnya, Dia akan mencuci hati dari dosa dosa yang mengerak seperti halnya ampas kopi yang mengeras hingga membuat hati kita bening lagi layaknya gelas.


Bumimahapatih, 271112

   
                

Tuesday 15 January 2013

Tokoh-tokoh yang Dunia yang Drop Out Tapi Sukses

Banyak orang sukses meraih karir di awali dengan pendidikan formal yang normal. lurus sampai lulus. Dari pendidikan dasar mula sampai mendapat titel sarjana. Seolah-olah, orang yang tidak sekolah pasti berakhir susah. Kesusksesan berbanding lurus dengan ijazah yang di dapatkan. Orang-orang memang beranggapan begitu, dan mungkin masih saja akan memegang prinsip itu.

Tapi, ternyata, ada beberapa tokoh dunia yang memulai kesuksesannya justru berawal dari gagal saat menempuh pendidikan formal. Banyak sebab kegagalan pendidikan mereka. Mulai dari ketiadaan biaya, ke"malasan" menempuh pendidikan, sampai dengan gangguan penyakit. Apapun alasannya kegagalan mereka menempuh pendidikan, tak membuat mereka gagal dari kesuksesan.

Bukan ingin mengajari agar Drop Out atau tidak sekolah. Bagaimanapun menempuh ilmu itu suatu keharusan. Namun jangan di kira titel menentukan kesuksesan seseoarang. Kesuksesan bukan berbanding lurus dengan gelar yang di dapatkan namun ia selalu dekat dengan orang-orang yang giat, punya tekat dan usaha yang benar-benar kuat.

Berikut ini beberapa orang yang gagal dalam pendidikan namun sukses dalam karir dan cita-cita. Pelajari dan temukan sisi keunikannya

Thomas Alfa Edison

thomas alfa edison-percobaan-1000kali
Orang yang membuat terang seisi dunia ini hanya mengenyam pendidikan formal selama 3 bulan saja, itupun terlambat sekolah karena gangguan kesehatan. Untung sang ibu adalah seorang guru jadi ia meneruskan pendidikan home schooling buat anaknya. kelak anak kecil ini akan membuat 1039 hak paten atas namanya. Tentu saja yang paling terkenal adalah penemuan bohlam lampu yang melegenda itu.Ia memerlukan 2000 kali kegagalan pecobaan sampai akhirnya ia menemukan bohlam.Jika rata2 untuk menemukan penemuan ia butuh 2000 kali percobaan sedang hak paten atas penemuan yang ia miliki sebanyak 1039, berarti total percobaan yang ia lakukan adalah 2.078.000. weleh-weleh...(Kalau ia sekolah masih sempatkah ia melakukan percobaan sebanyak ini?)

Benjamin Franklin

benjamin-franklin-revolusi-amerikaKalau anda memegang uang kertas 100 dolar Amerika itulah sosok Benjamin Franklin. Siapa dia? Dia adalah ilmuwan, politikus, Sastrawan, penulis, dan wiraushawan. Multi talenta memang. tak bisa di bayangkan kalau sebenarnya dia drop out dari sekolahnya sejak usia 10 tahun. Namun berkat usaha gigihnya semua bakat alami yang ia pendam terbangun. Jadilah ia orang sukses gilang gemilang dengan torehan prestasi memukau. Prestasi yang paling wow mungkin adalah andilnya dalam membantu kemerdekaan negara adidaya Amerika. Namun bagi sebagian orang, prestasinya yang paling menonjol adalah perjalanan hidupnya dari orang yang kurang berada menjadi manusia berprestasi yang sukses di setiap bidang kehidupan.

Bill Gates

bill-gates-microsoft-terkayaSesuai namanya. Bill gates ( gerbang uang ) adalah orang yang pernah di tasbihkan sebagai orang terkaya di muka bumi. Kekayaan sebagian besar berasal dari perusahaan  raksasa perangkat lunak, Microsoft. Siapa sangka orang terkaya didunia itu dulunya pernah menyandang status mahasiswa DO. Gates drop out dari Harvard di tahun pertama setelah membaca artikel tentang komputer mikro pertama yaitu Altair 9090, dalam majalah Popular Electronics. Dia dan temannya Paul Allen mendirikan Micro Soft ( setelahnya berganti microsoft ), perusahaan yang memproduksi soft ware paling penting abad ini, Windows. 

Albert Enstein

einstein-cerdas-gila-e=mc2Meskipun ia masuk dalam majalah Time sebagai “Man of the Century,” Albert Einstein tidak menjadi “Einstein” di sekolahnya.  Terlalu bodoh atau memang terlalu cerdas mungkin yang membuat ia tak berdamai dengan sekolah formal. Itulah sebab ia putus sekolah tinggi pada usia 15 tahun. Pemenang Hadiah Nobel fisika ini terdiagnosa mengidap kelainan ADHD / ADD, anak dengan kebutuhan khusus yang bercirikan anak yang tak pernah bisa fokus, tak bisa diam, nakal dan 'bodoh'. Namun karena memang punya bakat terpendam tak bisa menghentikan kesuksesannya menemukan teori relativitas dan kontribusi kepada teori kuantum dan mekanika statistik. Setelah DO, ia Memutuskan untuk melanjutkan pendidikan setahun kemudian. Einstein mengambil ujian masuk ke universitas bergengsi yaitu Federal Swiss Institute of Technology, tapi gagal. Ia kembali ke sekolah tinggi, mendapatkan ijazah, dan kemudian lulus ujian masuk universitas pada usaha kedua.

Walt Disney

waltdisney-micky-mouse-kartunTentunya masih sangat familier di kepala anda, tokoh tikus berwarn hitam putih, berperawakan kecil menggemaskan, dialah mickey mouse. Siapakah orang  cerdas yang berhasil membuat karakter kartun ini begitu melegenda? dialah Walt disney. Pada tahun 1918, ketika masih di SMA, masa depan produser film pemenang Oscar dan pelopor taman Disney land mulai mengambil kursus malam di Academy of Fine Arts di Chicago. Disney drop out dari sekolah tinggi pada usia 16 dan bergabung dengan tentara, tapi karena ia terlalu muda untuk mendaftar, ia bergabung dengan Palang Merah dengan akte kelahiran palsu sebagai gantinya. Setelah menjadi multi jutawan pendiri Walt Disney Company dan memenangkan Presidential Medal of Freedom, Disney menerima kehormatan ijazah sekolah menengah pada usia 58. ( Siapa coba yang mau sekolah di usia se-tuwir ini? )


Sudah lima saja ya.... karena jika terlalu banyak contoh,  takutnya semakin banyak  alasan untuk drop out kuliah. Oke, setelah tokoh dunia, lain waktu akan saya utarakan beberapa tokoh Indonesia yang sukses walau harus Drop Out sekolah. Mau tau siapa saja??? Terus saja menyimak blog ini, lalu mari obati secara berjamaah rasa penasaran kita.


bumi mahapatih 150113