Friday 31 October 2014

Ketika Ahok bicara tentang Islam


ketika-ahok-bicara-muhammad-remaja-islam
Kadang kita perlu belajar dari sesuatu yang kita tidak pernah menduga sebelumnya. Seperti halnya belajar Agama ke ustadz yang mengerti benar terhadap agama. Namun kali ini saya tidak mengajak anda belajar dari seorang ustadz atau tokoh agama islam. Melainkan belajar pada seorang kristen bernama Basuki cahya purnama alias ahok. Plt gubernur DKI Jakarta semenjak jokowi lengser. 

Jangan melihat siapa yang berbicara, tapi dengarkan apa yang ia bicarakan. Jangan melihat Chinanya, atau kristennya, tapi jika perkataan yang ia ucapkan benar masak ya kita enggak sepakat? Apalagi gaya bicara khas orang China belitung yang tegas tanpa tedeng aling-aling kadang menampar muka kita sebagai warga negara sekaligus muslim. 

Saat Ahok bicara tentang Islam, kita mesti mendengarnya, ambil yang bagus, yang jelek campakkn. Mungkin karena pemahamannya yag kurang mengenai Islam saja. Kita maklumkan ya...

Tidak sekali dua kali Ahok bicara tentang Islam. Namun sudah beberapa kali. Itupun yang berhasil di liput oleh media. Begini kira-kira rangkumannya 

Saat Ahok bicara masalah hidayah

Bukan sinyal, yang kemarin itu membuktikan buat saya bahwa itulah islam yang saya kenal dari SD Sampai SMP. Itukan islam yang saya kenal, persis yang di katakan imam besar masjid istiqlal Mustofa Ali Yaqub, enggak ada orang Islam yang memusuhi orang yang belum mendapatkan hidayah. Jadi saya senang sama argumentasinya.” kata Ahok, yang di sampaikannya saat silaturahim ulama sejakarta, kamis 30-10-14. 
Ia menambahkan lagi.

Kalau memang seperti itu perintahnya ditafsirkan, Kalau (orang Islam) mesti membunuh orang yang tidak seiman dan paksa mengucapkan dua kalimat syahadat, berarti nabi muhammd sudah membunuh mertuanya, Dong. Membunuh sahabatnya, dong yang (ikut) berperang. Berarti ngapain Nabi Muhammad nangis nagis waktu Abu Tholib pamannya tidak dapat hidayah . Kalau dia mau keluarin pedang, Dong. Bukan minta Tuhan kasih hidayah. Kan enggak begitu tafsirnya.

Pemprof DKI mengadakan silaturahim bersama alim ulama se-DKI untuk memperingati tahu baru hijriah

Hmm...begitulah memang Islam. Ia tak pernah memaksa orang yang mendapatkan hidayah masuk Islam. Muslim yang baik pasti sadar bahwa hidayah adalah kuasa penuh adari Allah. Hmmm...jangankan non muslim, orang muslim yang sudah berukun islam aja belum tentu mendapat kan hidayah dari Allah. Karena itu kita wjib terus minta hidayah dari Allah untuk diri kita demikian juga orang-orang yang kita sayang.

Saat Ahok Ngomong zakat

Kita bersyukur, Tuhan akan ganti tiga kali lipat. Kalau air mampet pasti bau. Tapi kalau ngasih terus bakal diberkati, macem kayak donor darah

He he he. Anda nyaris benar Pak gub, karena bukan 3 kali lipat saja. Bahkan tujuh, seperti benih  padi. Itu yang dikatakan Allah dalam alquran. Jadi saya sepakat dengan anda bahwa shodaqoh dan zakat seperti halnya donor darah, di keluarkan/diberikan balasannya adalah tubuh semakin sehat. Sodaqoh juga gitu, di keluarkan semakin di tambh rizkinya.
Kata Ahok lagi

" Ada juga pejabat yang bayar zakat di masjid atau bazis nasional. Kita boleh dong lebih dari 2,5 %. Kalau kebutuhannya masih banyak kan.”  Wow, ahok benar. 2,5 % itu hanya syatrat minimal. Kalau lebih dari itu sih lebih di anjurkan. Dan itu bagus sekali.
Saat Ahok mengomentari pendidikan Islam (buka bersama anak yatim, 19, 7, 14 )

Nabi muhammad bilang, tuntutlah ilmu sampai negeri china. Menurut tafsiran saya bukan spesifik negara china. Artinya kalau ada pendidikan tidak boleh ada pengotakan. “
Ahok mungkin termakan oleh kepercayaan selama ini, bahwa ini adalah hadits. Namun setelah ditelusuri, kata-kata tuntutlah ilmu ke negeri China bukanlah sebuah hadits, melainkan pepatah arab saja. Tapi bolehlah artinya ia sangat memahami akar budayanya yaitu China. BTW ‘ bagaimana Pak Ahok orang China memotivasi warganya untuk terus belajar apakah pepatahnya jadi begini : “ belajarlah walau sampai keneneri Arab.  :)

Satu lagi pepatah arab sakti buat para pengejar mimpi dalam pendidikan. Kalimat itu adalah seperti kata-kata Koh Ahok berikut :
Saya  ingat, kok bahasa arabnya. Manjada wa jada “  hmm.. negeri 5 menara banget....

Saat Ahok berpendapat tentang remaja islam

Saya katakan kita sebetulnya, ini pikiran saya mungkin saya salah, anak muda sekarang itu susah ke mesjidatau rumah ibadah. Ini sudah mulai bergeser sekarang
Ya, saya tidak setuju pak! Karena bukan hanya remaja, orang dewasa pun juga jarang ke masjid. He2

Anda pasti melihat setiap hari masjid hanya di penuhi satu shaft saja. Itupun tidak penuh. Mirisnya yangmememnuhi jamaah adalah orang-orang keriput yang jalan saja meski terseok-seok. Tak satupun di antara barisan itu berdiri anak-anak muda yang tenaganya masih jos untuk pergi ke masjid.  Ini mestinya jadi tamparan remaja Indonesia! Terutama remaja kaum laki-laki.

Sayang sekali orang dengan pengetahuan Islam lumayan seperti Ahok masih beragama Kristen. Sebaik apapun orang, jika dia belum Islam tak akan pernah ia menghirup bau surga sedikitpun. Demikian juga paman nabi Abu Thalib orang yang paling keras dukungannya terhadap keselamatan dakwah nabi. Ia akan di neraka walau ia seorang paman dari orang yang di jamin surga. Seperti yang di katakan Abu bakar Shidiq yang bercerita tentang seorang kafir quraisy yang sangat dermawan  “ Dia bersusah payah lagi kelelahan untuk memasuki api yang sangat panas

Hidayah di tangan Allah. Semoga Ahok yang semasa kecil mulai SD sampai SMP itu pernah mendapat pelajaran keislaman itu di beri hidayah oleh Allah. Kalau Allah telah berkenan, siapa yang bisa menghentikan? Semoga aja, Koh.

bumi mahapatih, 311014

1 komentar :

  1. Thanks. Threadnya sangat bermanfaat :)
    http://indrasadistic.blogspot.com/
    http://cbs-bogor.net/
    http://www.kaffah.biz/

    ReplyDelete

Please Comment Bellow, As:
@ Appreciation-Support
@ Criticism-Answers
@ Blog Walking- No Spam

Thank....