Sunday 10 November 2013

Seperti Apa Kriteria Bangunan Rumah Islami Itu?


kriteria-banguan-rumah-islam
Setelah ada baju islami, lagu islami, maupun film islami, kini saatnya anda mengenal rumah islami. Eit...maksudnya bukan rumah tangga islami lo...kalau rumah tangga islami semua sih pada tahu. Rumah tangga islami yaitu rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah. Betul kan? 

Kali ini benar-benar rumah tanpa ada embel-embel tangga. Mungkin belum banyak yang tahu tentang hunian islami, namun konsep ini sebenarnya sudah ada jauh-jauh hari baik itu berasal dari perkataan Nabi Muhammad maupun yang secara tersirat termaktud di dalam kitab-Nya. 

Rumah islami itu terdiri dari beberapa kriteria yang saya tidak tahu sebelumnya sudah ada yang menulisnya atau belum. Yang jelas sebelum anda membangun rumah, ada baiknya anda mengetahui beberapa poin-poin penting agar nafas dari hunian kita kelak benar-benar sesuai dengan anjurana agama.
Halaman yang lapang.

Bukan bermaksud anda harus membangun rumah di tanah lapang, Namun maksudnya adalah sebuah rumah ada baiknya mempunyai tanah yang lapang. Bagaimanapun keluasan ruang gerak membuat anggota keluarga semakin nyaman dalam beraktifitas. Bagi yang tinggal di perumahan sederhana seperti saya, skip saja poin ini, lanjut ke ppoin berikutnya.

Letak WC tidak menghadap kiblat

Bukanya terlalu menjunjung tinggi pengkultusan terhadap Kakbah. Namun memang adab dalam berhajat adalah tidak menghadap atau membelakangi arah kiblat. Enggak sopan kan? Saatkita sholat dirumah menghadap kiblat diwaktu lain kita berhajat menghadap arah yang sama dengan kita sholat. Ini adalah alasannya “Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat. “

O iya, ada baiknya anda lebih memilih kloset jongkok saja ya daripada kloset duduk. Alasannya bisa dilihat di sini nih “Alasan kenapa anda harus meninggalkan kloset duduk “. 

Ruang tamu yang pantas

Islam mengajarkan agar kita senantiasa memuliakan tamu kita. Karena itu kita harus menyediakan ruang khusus untuk menjamu tamu-tamu kita. Karena itu hukumnya nyaris wajib untuk membuat ruang tamu yang representatif, baik itu dari segi ukuran maupun fungsi. Kalau perlu mungkin ruang tamu harus lebih bagus dan bersih dari ruan keluarga. Ini semua masalah prioritas.

Jangan memasang pagar terlalu tinggi 

Slain memuliakan tamu, kita juga wajib memuliakan tetangga. Bahkan Allah menganggap kita orang yang celaka saat tetangga kita tidak merasa aman dari perbuatan tangan dan mulut kita. Bahkan tidak dikatakan beriman kalau kita mekan enak sedang tetangga masih kelaparan. 

Pagar adalah representasi dari kehormatan kita kepada tetangga. Dia juga menandakan bahwa kran silaturahmi kita dengan tetangga sudah terjalin dengan erat. Terlalu tinggi dan tertutup pagar rumah kita membuat kita jadi seperti sombong dan acuh terhadap tetangga.  Bolahlah beralasan memasang pagar tinggi untuk keamanan. Namun seharusnya anda mulai sadar jika kita baik dengan tetangga, keamanan rumah kita ikut ditanggung juga oleh tetangga. 

Ada mushola di dalam rumah

Ini yang saya bilang tadi bahwa iman itu perlu pengkondisian. Jika rumah kita dam kondisi yang mendukung iman, insya Allah kita pun selalu akan tergerak untuk melakukan kebaikan dan tak sempat berpikir untuk melanggar aturan agama. Jika di rumah kita ada mushola yang sajadahnya selalu tergelar, ada uraian tasbih dan almari kecil yang penuh dengan mukena peci dan sarung seakan-akan itu sebagai pengingat kita untuk senantiasa memperhatikan sholat. Bukan hanya sholat, mushola di dalam rumah juga akan selalu menhgingatkan kita pada kehidupan rumah tangga kita yang harus selalu didasari oleh fondasi agama

Enyahkan patung dan gambar

Walau masih terjadi perbedaan di kalangan ulama mengenai pembuatan atau pemasangan patung dan gambar, ada baiknya kita main aman saja. Karena sungguh konsekuensi pemasangan patung dan gambar amatlah besar. Bayangkan saja jika di rumah dalam kita ada patung atau anjing, rumah kita tidak akan pernah di masuki oleh malaikat.  Ngeri kan? 

Bagaimana dengan foto? hmm...Saya bukan ustadz yang mengerti sekali dengan hukum-hukum. Namun menurut referensi yang pernah saya baca, sebaiknya foto ditaruh di album foto saja. Kalau mau menaruh lukisan, foto, ornamen dsb sebagai hiasan dinding pilih ornamen yang tidak berobyek makhluk hidup. Ganti saja dengan ukiran kaligrafi atau lukisan benda mati. Dan sebaik-baik hiasan dinding adalah asma Allah dan nama nabi Muhammad.

Itu tadi beberapa poin yang mungkin bisa anda jadikan pertimbangan sebelum atau setelah anda membangun rumah. Mungkin beberapa yang sudah menyimak jadi bertanya-tanya, apa pentingnya sih mengetahui ini semua? Yah, kalau menurut saya sih sangat penting. 

Siapa sih, yang tidak mau jadi hamba yang taat kepada Allah. Nah, dalam penerapannya apalagi yang masih newbie hal keislaman (seperti saya), ketaatan adalah hal yang sangat sulit diterapkan. Kadang kita perlu dikondisikan agar bisa taat. Nah, kalau rumah kita yang kita huni seumur hidup itu sudah kita kondisikan, mudah akhirnya untuk kita bisa taat. Akhirnya keterusan taat deh, bahkan saat kita keluar rumah sekalipun. 

Masih tidak penting? 

Bumimahapatih,101113

0 komentar :

Post a Comment

Please Comment Bellow, As:
@ Appreciation-Support
@ Criticism-Answers
@ Blog Walking- No Spam

Thank....