:) Ada pasti tidak bisa membayangkan, laut yang luasnya 2/3 dari luas daratan itu akan sepi dari ikan? Tak akan anda jumpai lagi binatang unyu penuh warna ini berenang-renang bebas di lautan lepas. Anda percaya? Mungkin tidak! Tapi hal itu benar akan terjadi di tahun 2050 lo...!
Jika....
Kegiatan over fishing tetap terjadi sampai berpuluh tahun mendatang.
Apa itu over fishing? Sebelum menuju kesana mari kita cari kenapa terjadi hal ini?
Jadi ceritanya begini. Industri perikanan di dunia maju dengan pesatnya. Industri ini melibatkan pabrik-pabrik pengalengan ikan, pengawetan hingga restoran sea food kelas wahid. Akibat kemajuan pesat itu,permintaan akan ikan lautpun mengalami peningkatan yang besar pula.
ilustrasi : Manusia yang membuat punah ikan (www.ramioverfishing.blogspot.com) |
Akibat konsumsiikan dunia yang kian tahun kian menigkat tajam(saat ini lebih dari 1 miliar orang membutuhkan ikan untuk memenuhi kebutuhan proteinnya), para pengusaha yang berkecimpung di industri ini mau tidak mau harus meningkatkan produksinya juga . Mereka akan berfikir keras untuk memenuhi permintaan pasar demi meraup sebanyak-banyaknya keuntungan.
Mereka lalu memutuskan untuk melakukan overfishing yaitu pengambilan ikan di laut secara besar-besaran. Sayangnya cara yang mereka tempuh untuk meraup keuntungan ini termasuk cara yang tidak dibenarkan lingkungan. Kenapa?
Seperti diketahui, pabrik-pabrik pengalengan ikan itu membutuhkan banyak sekali persediaan ikan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Karena itu mereka mengambil sebanyak-banyaknya ikan dilaut. Bahkan mereka akan menimbun ikan untuk kebutuhan pasar beberapa bulan ke depan. Nah, kegiatan inilah yang membahayakan ekosistem dilaut, kenapa? Karena kecepatan pengambilan ikan tidak sebanding dengan tingkat regenerasi ikan tersebut.
Setiap tahun ada 170 miliar ikan yang ditangkap di laut. Memang, sih, ilmuwan bilang bahwa ikan di laut bisa beregenerasi walaupun terus diambil dalam jumlah banyak. Namun dengan catatan pengambilan itu dilakukan dengan wajar dengan intensitas yang terukur bukan secara membabi buta seperti sekarang. Masalahnya produsen-produsen makanan berbahan pokok ikan dan nelayan ilegal banyak yang tidak ambil pusing dengan hal ini.
ilustrasi : Kapal Supertrawler, menggunakan jaring Mase Size bandingkan besarnya dengan air bus (www.thepunch.com.au) |
Mereka bahkan sekarang menggunakan kapal Super trawler. Kapal raksasa (panjang 142m) yang dilengkapi jaring super besar yang berukuran bisa sampai 600 meter. Saking besarnya, jaring ini bisa menampung 13 jumbo jet di dalam jaring tersebut. Dalam sehari Super trawler bisa menangkap lebih dari 250 ton ikan. Kemampuan kapal ini menangkap jutaan ikan tak lepas dari teknologi sonar yang bisa mendeteksi gerombolan ikan. Kapal ini bisa menampung sampai 6000 ton ikan, yang akan di olah sendiri dan dipack secara langsung di kapal tersebut. Wew!
Sialnya bukan hanya ikan besar saja yang terjaring, ikan kecilpun akan banyak terciduk. Karena kapal ini menggunakan jaring mesh size, yaitu jaring dengan mata jaring yang sangat kecil. Akibat penggunaan jaring ini ikan yang berukuran mini (10mm) pun akan ikut terciduk sepeti ikan red bait, blue dan red mackarel. Inilah yang membahayakan regenerasi ikan di laut.
Dampak over fishing sudah mulai terlihat pada tahun 1989. Sebanyak 90 juta ton ikan ditangkap saat itu. Kebanyakan ikan itu berjenis ikan yang memang menjadi favorit untuk dikonsumsi manusia seperti ikan tuna, salmon dan kod. Tak heran setiap tahun ada saja spesies ikan yang mulai jarang ditemukan di laut bebas.
Parah benar memang manusia, dihadapkan fakta semacam itu bukannya malah sadar, tapi kegiatan over fishing justru makin menggila. Bahkan sekarang mereka menangkap ikan menggunakan cara yang lebih ekstrem lagi, seperti penggunaan bom laut.
Seperti itulah fakta yang sekarang terjadi. Tidak salah jika ilmuwan kelautan memprediksi bahwa ikan di laut akan punah di tahun 2050. Dengan melihat kondisi yang terjadi saat ini, tahun 2049 adalah tahun terakhir kita menjumpai ikan dilaut, Setelah tahun itu kita tidak akan bisa menjumpai menu ikan ada di piring-piring santapan kita setiap hari.
Mau?
Bumimahapatih, 170713
ckck semoga ajah pada sadar dan peduli lingkungan
ReplyDeleteharus sadar bro. ini bumi kita sendiri. oke
ReplyDeleteIa nih kaya yang mau mati besok aja.
ReplyDelete