Saturday, 27 April 2013

Tanda-tanda 40 hari sebelum meninggal, Ini Penjelasannya



Seperti pengakuan Pipik Dian Irawati,Istri Ustadz jefri Al-Bukhori pada wawancara eksklusif dengan TV One (Sabtu,27/04/13) bahwa sebelum meninggal Ustadz Jefri sering bicara ngelantur tentang hal-hal di luar perkiraan istrinya. Padahal sebelum-sebelumnya beliau tak pernah membicarakan hal-hal semcam itu dengan istrinya. Sikapnyapun tiba-tiba berubah drastis. 

Benarkah ini tada-tanda bahwa sang ustad gaul akan pergi selama-lamanya? Berikut ini beberapa ‘tanda-tanda kematian’ seperti di tuturkan oleh istrinya ,

“ Abi jadi sangat romantis, beliau ingin makan sepiring dengan saya, mandipun ingin dimandikan, beliau selalu ingin dipeluk dan diperhatikan.” 

“ Abi juga pernah bicara begini  ‘Umi harus bisa memandikan jenazah,ya... yuk, sekarang belajar!’ ajak beliau, terus saya bilang, ‘gak mau ah, takut’, sambil bercanda”

Beliau juga berkata hal-hal yang sebenarnya sudah Ustadz Jefri dan istrinya lakukan misalnya,“ Mari kita besarkan anak-anak kita bersama, ya....”

atau kata-kata ajakan semacam, “ Kita harus bersama-sama sampai mati ya....” lalu di balas oleh Pipik,  “iya pasti, saya ingin bersama sampai mati” 

Belakangan Uje, panggilan akrab Ustadz  Jefri juga suka melihat Kawasaki Ninja ER 6N miliknya, dan berucap “ Ini alat dakwah abi” sambil menunjuk motor gedenya itu,  “berkat ini abi bisa masuk ke komunitas mereka, tahu hati mereka,setelah itu banyak yang curhat tentang masalahnya, dan akhirnya banyak yang tanya-tanya masalah agama.”

Perkataan-perkataan aneh juga pernah di bicarakan kepada ustad Solmed sebelum Uje meninggal.  Suatu ketika Uje memberikan cincin dan peci kesayangannya kepada Solmed sambil berucap “ Lu, terusin dakwah gue ya...?” Solmed pun memeluk Ustadz Jefri dan bertanya “ Kiai mau kemana?” Ustads Jefri pun tak menjawab dan mengulang lagi permintaannya kepada ust solmed. Ustadz Solmedpun memeluk kembali sahabatnya itu, kali ini sambil sesenggukan. 

Tak lama sebelum Uje wafat, ia bertanya kepada Taufik,“ Lu, sayang sama gue kan...?” yang dijawab dengan hati penuh tanda tanya oleh asistennya itu, “ Jelas lah kiai, antum (anda) itu orang baik....”

Andapun pasti telah membaca Tweet terakhir Uje yang telah ratusan kali di unggah di Sosial media belakangan ini sehingga menjadi trending topic Indonesia. Isi yang tak jauh-jauh dari kata-kata pulang, jenuh, kembali dan lain lain, seakan akan Ustadz Uje sedang memberikan Tauziah terakhir  pada para followernya. 

Hal-hal ganjil dari seorang Uje di atas tak ayal membuat semua orang beranggapan bahwa itu semua adalah tanda-tanda akan meninggalnya ustad Jefri. Seakan-akan beliau telah mengetahui bahwa usianya sudah tak akan lama lagi.

Saya segera teringat bahwa tetangga-tetangga saya di kampung sering pula mengalami hal serupa setiap kali ada orang mau meninggal. Mereka juga beranggapan bahwasanya  40 hari sebelum meninggal, orang itu  telah menjadi mayat, sehingga sering kali omongannya selalu menjurus ke masalah kematian. Kalau tidak begitu kata-kata yang disampaikannya mirip orang berceramah, suka memberi pesan-pesan pada keluarga atau orang dekatnya seperti sedang memberikan wasiat. Tingkah laku nya juga tak terkontrol dan aneh. Mereka tiba-tiba menjadi kekanak-kanakkan, tiba-tiba emosional, tiba-tiba romantis, dan perubahan-perubahan yang aneh lainnya.

Apakah tanda-tanda ini memang benar adanya? Atau apakah hanya sekedar fenomena biasa? 

Begini agama menjelaskan :

Saya sungguh tidak berkepentingan dan kompeten dalam masalah ini, hanya saja saja saya ingin  share dengan anda mengenai pandangan orang yang lebih tahu tentang fenomena ini, yaitu para ulama yang berkompeten dalam masalah hukum Islam.

Para ulama menilai bahwa dalam 145 ayat Al quran tak satupun yang menjelaskan tentang tanda-tanda kematian seseorang. Baik itu 100 hari, 40 hari, 7 hari, 1 hari sebelum seseorang meninggal. Artinya jika kita menganggap bahwa orang yang akan menemui ajal itu telah menjadi mayat 40 hari sebelumnya itu adalah anggapan yang salah. 

Dalil yang ada hanya menjelaskan tanda kematian itu ada sewaktu manusia mengalami sakaratul maut atau sekarat. Tanda-tanda yang di maksud seperti terpejamnya mata dan bertautnya kedua betis.
Kematian adalah sesuatu yang pasti mendatangi kita sebagai makhluk hidup. Sedangkan kapan, bagaimana dan dimana kita meninggal, tak ada yang bisa mengetahuinya. Itu adalah hal yang gaib dan hanya Allah lah yang mengetahui semua hal ghaib. 

Kembali ke Uje. Setelah membaca paparan di atas mungkin akan timbul pertanyaan seperti ini. “ Kalau bukan pertanda, lalu apa?” 

Menurut saya itu hanyalah sebuah kesan yang dalam terhadap seseorang yang telah meniggal. Bagaimana sebuah perubahan besar telah terjadi pada orang yang telah ditinggal mati. Dulu mereka sangat dekat, semua hal bisa dilakukan bersama. Sekarang perubahan telah terjadi. Dari kondisi ada menjadi tiada. Dari biasanya bisa berinteraksi menjadi tidak bisa. Mereka merasa begitu kehilangan sehingga ada semacam perasaan tidak rela di benaknya.

Pada saat seperti ini akan terjadi perubahan tingkat emosi yang tinggi pada orang-orang terdekat sehingga perasaan kesan yang mendalam pada orang yang meniggal itu menjadikan sesuatu yang ia punyai, perkataan dan perilaku sebelum ia meninggal menjadi sangat spesial bagi orang-orang dekatnya. Menjadi sangat berkesan dan membekas pada benak orang-orang yang di tinggal wafat. Karena sangat berkesan, pebuatan, sikap dan perkataan almarhum lah yang selalu di ingat.

Tapi kadang-kadang saya beranggapan bahwa tanda-tanda itu memang ada. Entah kenapa itu bisa terjadi saya tidak tahu? Yang jelas saya meyakini bahwa itu bukanlah sesuatu yang harus di rumit-rumitkan. Atau bahkan diributkan menjadi sesutu yang bersifat mistis. 

Lewat tanda-tanda itu, mungkin cara Allah untuk mengingatkan kita bahwa kita suatu saat pasti akan mengalami hal serupa. Itu pelajaran besar bagi yang hidup bahwa sebelum meninggal kita harus melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk persiapan Kematian kita kelak. 

Kembali ke Uje. Sungguh ia adalah sosok Ustads yang menjadi suri teladan bagi kita semua. Wafatnya beliau adalah sebuah kehilangan yang besar. Ia selalu   mengajak kita semua ke arah kebenaran. Bahkan sesaat sebelum beliau meninggal beliau tak henti untuk terus menyebarkan tauziah atau ajakan untuk selalu berbuat benar lewat perkataan sikap yang katanya orang-orang ‘tanda-tanda’ kematian itu. 

Di akhir tulisan ini saya ingin berterimakasih kepada Uje. Ketahuilah Ustadz, We love yu couse Allah. Selamat jalan sang ustad gaul, semoga Engkau di berikan tempat terbaik disisi-Nya. Amin....

                Bumimahapatih,270413


15 komentar :

  1. nice sangat bermanfaat,
    . kepp wiritng sob,.
    . jangan lupa visit back ya,
    . n follow back.
    Download Software Artikel And Game Free Download.!!!

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah,,,,
    saya menjadi gelisah ketika membaca tentang tanda kematian yang bnyak penjelasannya, karena terkadang saya merasakan tanda tanda tersebut....

    ReplyDelete
  3. Umur manusia dalam proses kehidupan di dunia amatlah pendek, apalagi kalau diperbandingkan dengan dimensi ruang waktu akerat.
    Kematian manusia mrupakan salah satu proses fase k fase perjalanan manusia untuk menuju ketempat terakir kalinya yg abadi di akerat. Sehingga urusan tanda tanda kematian adalah sangat subjektip, tidak ada penjelasan dalam agama.

    ReplyDelete
  4. Oka : yup. kita sefikiran bung. tidak usah mengurusi tanda2. kalau sudah waktunya, tidak usah menunggu ada tanda2, yang kita perlu pikir, hal bermanfaat apa yang bisa kita lakuakan untuk mengisi hidup agar lebih baik

    ReplyDelete
  5. saya pun juga sering merasa tanda-tanda itu ,,
    entah itu benar atau tidak , atau cuma hayal'ku saja saya tidak tau , yang jelas itu firasat saya .

    ReplyDelete
    Replies
    1. firasat bisa jadi benar. bisa jadi salah! dari pada mikirin firasat keepon moving aja! kita tetap bersemangat untuk hidup meskipun kita tidak boleh melupakan kematian. Kalau bekal kita sudah kt cukupi, mati kapanpun sih tidak masalah

      Delete
  6. Tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengetahui dengan detail. (QS. Luqman: 34)...

    jgn kan waktu, tempat manusia akan mati saja ia tidak akan pernah tau krn hanya Allah yg maha mengetahui kpn dan d mana manusia akan mati. dan belum ada dalil yg sohih mengenai adanya pertanda datng nya ajal.. semoga saudara2 kita yg msh terus memberikan penjelasan akan adanya tanda kematian 100, 40, 7 dsb d berikan hidayah untuk tidak terus memberikan atau menyebarkan perkara yg tdk ada dasarnya..lebih tepatnya menyebarkan hal yg dusta ke org lain dan smoga d berikan pemikiran untuk tidak menarik kesimpulan secara langsung.. krn semua akan di minta pertanggung jwaban kelak..

    satu hal lagi..pejelasan mengenai :
    ”Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur..”

    Di mana dikatakan dlm tanda bahwa lauh mahfudz berupa pohon berdaun?. Padahal Allah sebut lauh mahfudz berupa kitab,

    أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ

    ”Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi, dan semuanya terdapat dalam kitab.” (QS. Al-Hajj: 70).

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebelum menulis artikel ini saya juga sangat banyak menemukan bahan artikel yang membahas tanda-tanda kematian yang anda jelaskan di ats. prihatin padahal tanda-tanda itu tidak adasama sekali dasarnya. semoga kita semua tidak tersesat dalam pemahaman2 salah yang tidak ada dasar hukumnya

      Delete
  7. Jd kepikiran .
    Bgaimana cra menghlangkan kpikiran tsb?

    ReplyDelete
    Replies
    1. woles aja mas anonym, keraguan dan kecemasan itu datangnya dari syetan, dekatkan diri kepada-Nya niscaya pikiran-pikiran negatif itu bisa teratasi.
      wallahu 'alam

      Delete
  8. Saya jdi kepikiran stlah mmbaca postingan2 tentang tanda2 itu,sdah 1 blan ini sya sering dihantui rasa takut karena telah membaca artikel tsb,bahkan kemarin sore sja ketika saya sedang berbicara dengan mama sya tentang sholat tahajud,sya jadi merinding,eh sya jdi kepikiran tentang tanda 100 hari sprti yg ada di postingan itu,itu benar gak sih mba,trus gmna caranya saya menghilangkan rasa takut iNi,,,? Mohon solusinya ya mbaa
    Mksih

    ReplyDelete
  9. Mba apakah postingan tentang tanda2 itu benar,soalx kemarin sore saat saya sedang berbicara dengan mama saya tentang sholat tahajud,saya jadi merinding,eh saya jadi kepikiran dengan postingan tsb tentang 100 hari menjelang kematian,apakah itu benar..?
    Soalx sya jadi takut nih

    ReplyDelete
  10. Saya jg takut..malah sy syok...skrg sy ingin beribadah
    Krn sy takut kena azab kuburan..dr lhr sampai skrg sy byk ber buat dosa.smoga allah mengampun kan dosa sy...apa lg pas kawan akrap sy meninggal..makin kepikiran sy..mengingat tanda kematian itu..

    ReplyDelete
  11. Kasih sedikit masukan ya, buat yang merasa mendapatkan tanda-tanda kematian pada dirinya. Insya Allah orang tersebut mendapat hidayah dari Allah agar bertaubat. Tetapi itu bukan pertanda kematian kita sudah dekat (Wallahualam), hanya saja hidayah itu datang dalam banyak bentuk.

    ReplyDelete

Please Comment Bellow, As:
@ Appreciation-Support
@ Criticism-Answers
@ Blog Walking- No Spam

Thank....