Seperti pengakuan Pipik Dian Irawati,Istri Ustadz jefri Al-Bukhori pada wawancara eksklusif dengan TV One (Sabtu,27/04/13) bahwa sebelum meninggal Ustadz Jefri sering bicara ngelantur tentang hal-hal di luar perkiraan istrinya. Padahal sebelum-sebelumnya beliau tak pernah membicarakan hal-hal semcam itu dengan istrinya. Sikapnyapun tiba-tiba berubah drastis.
Benarkah ini tada-tanda bahwa sang ustad gaul akan pergi
selama-lamanya? Berikut ini beberapa ‘tanda-tanda kematian’ seperti di tuturkan
oleh istrinya ,
“ Abi jadi sangat romantis,
beliau ingin makan sepiring dengan saya, mandipun ingin dimandikan, beliau selalu
ingin dipeluk dan diperhatikan.”
“ Abi juga pernah bicara begini ‘Umi harus bisa memandikan jenazah,ya... yuk,
sekarang belajar!’ ajak beliau, terus saya bilang, ‘gak mau ah, takut’, sambil
bercanda”
Beliau juga berkata hal-hal yang
sebenarnya sudah Ustadz Jefri dan istrinya lakukan misalnya,“ Mari kita
besarkan anak-anak kita bersama, ya....”
atau kata-kata ajakan semacam, “
Kita harus bersama-sama sampai mati ya....” lalu di balas oleh Pipik, “iya pasti, saya ingin bersama sampai mati”
Belakangan Uje, panggilan akrab Ustadz Jefri juga suka melihat Kawasaki Ninja ER 6N
miliknya, dan berucap “ Ini alat dakwah abi” sambil menunjuk motor gedenya itu,
“berkat ini abi bisa masuk ke komunitas
mereka, tahu hati mereka,setelah itu banyak yang curhat tentang masalahnya, dan
akhirnya banyak yang tanya-tanya masalah agama.”
Perkataan-perkataan aneh juga
pernah di bicarakan kepada ustad Solmed sebelum Uje meninggal. Suatu ketika Uje memberikan cincin dan peci
kesayangannya kepada Solmed sambil berucap “ Lu, terusin dakwah gue ya...?”
Solmed pun memeluk Ustadz Jefri dan bertanya “ Kiai mau kemana?” Ustads Jefri
pun tak menjawab dan mengulang lagi permintaannya kepada ust solmed. Ustadz
Solmedpun memeluk kembali sahabatnya itu, kali ini sambil sesenggukan.
Tak lama sebelum Uje wafat, ia
bertanya kepada Taufik,“ Lu, sayang sama gue kan...?” yang dijawab dengan hati
penuh tanda tanya oleh asistennya itu, “ Jelas lah kiai, antum (anda) itu orang
baik....”
Andapun pasti telah membaca Tweet terakhir Uje yang telah ratusan
kali di unggah di Sosial media belakangan ini sehingga menjadi trending topic Indonesia. Isi yang tak
jauh-jauh dari kata-kata pulang, jenuh, kembali dan lain lain, seakan akan
Ustadz Uje sedang memberikan Tauziah terakhir
pada para followernya.
Hal-hal ganjil dari seorang Uje
di atas tak ayal membuat semua orang beranggapan bahwa itu semua adalah
tanda-tanda akan meninggalnya ustad Jefri. Seakan-akan beliau telah mengetahui
bahwa usianya sudah tak akan lama lagi.
Saya segera teringat bahwa
tetangga-tetangga saya di kampung sering pula mengalami hal serupa setiap kali
ada orang mau meninggal. Mereka juga beranggapan bahwasanya 40 hari sebelum meninggal, orang itu telah menjadi mayat, sehingga sering kali
omongannya selalu menjurus ke masalah kematian. Kalau tidak begitu kata-kata
yang disampaikannya mirip orang berceramah, suka memberi pesan-pesan pada
keluarga atau orang dekatnya seperti sedang memberikan wasiat. Tingkah laku nya
juga tak terkontrol dan aneh. Mereka tiba-tiba menjadi kekanak-kanakkan,
tiba-tiba emosional, tiba-tiba romantis, dan perubahan-perubahan yang aneh
lainnya.
Apakah tanda-tanda ini memang
benar adanya? Atau apakah hanya sekedar fenomena biasa?
Begini agama menjelaskan :
Saya sungguh tidak berkepentingan
dan kompeten dalam masalah ini, hanya saja saja saya ingin share
dengan anda mengenai pandangan orang yang lebih tahu tentang fenomena ini,
yaitu para ulama yang berkompeten dalam masalah hukum Islam.
Para ulama menilai bahwa dalam 145
ayat Al quran tak satupun yang menjelaskan tentang tanda-tanda kematian
seseorang. Baik itu 100 hari, 40 hari, 7 hari, 1 hari sebelum seseorang
meninggal. Artinya jika kita menganggap bahwa orang yang akan menemui ajal itu
telah menjadi mayat 40 hari sebelumnya itu adalah anggapan yang salah.
Dalil yang ada hanya menjelaskan
tanda kematian itu ada sewaktu manusia mengalami sakaratul maut atau sekarat.
Tanda-tanda yang di maksud seperti terpejamnya mata dan bertautnya kedua betis.
Kematian adalah sesuatu yang
pasti mendatangi kita sebagai makhluk hidup. Sedangkan kapan, bagaimana dan dimana
kita meninggal, tak ada yang bisa mengetahuinya. Itu adalah hal yang gaib dan
hanya Allah lah yang mengetahui semua hal ghaib.
Kembali ke Uje. Setelah membaca
paparan di atas mungkin akan timbul pertanyaan seperti ini. “ Kalau bukan
pertanda, lalu apa?”
Menurut saya itu hanyalah sebuah
kesan yang dalam terhadap seseorang yang telah meniggal. Bagaimana sebuah
perubahan besar telah terjadi pada orang yang telah ditinggal mati. Dulu mereka
sangat dekat, semua hal bisa dilakukan bersama. Sekarang perubahan telah
terjadi. Dari kondisi ada menjadi tiada. Dari biasanya bisa berinteraksi
menjadi tidak bisa. Mereka merasa begitu kehilangan sehingga ada semacam
perasaan tidak rela di benaknya.
Pada saat seperti ini akan
terjadi perubahan tingkat emosi yang tinggi pada orang-orang terdekat sehingga
perasaan kesan yang mendalam pada orang yang meniggal itu menjadikan sesuatu
yang ia punyai, perkataan dan perilaku sebelum ia meninggal menjadi sangat
spesial bagi orang-orang dekatnya. Menjadi sangat berkesan dan membekas pada
benak orang-orang yang di tinggal wafat. Karena sangat berkesan, pebuatan,
sikap dan perkataan almarhum lah yang selalu di ingat.
Tapi kadang-kadang saya
beranggapan bahwa tanda-tanda itu memang ada. Entah kenapa itu bisa terjadi
saya tidak tahu? Yang jelas saya meyakini bahwa itu bukanlah sesuatu yang harus
di rumit-rumitkan. Atau bahkan diributkan menjadi sesutu yang bersifat mistis.
Lewat tanda-tanda itu, mungkin
cara Allah untuk mengingatkan kita bahwa kita suatu saat pasti akan mengalami
hal serupa. Itu pelajaran besar bagi yang hidup bahwa sebelum meninggal kita
harus melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk persiapan Kematian kita kelak.
Kembali ke Uje. Sungguh ia adalah
sosok Ustads yang menjadi suri teladan bagi kita semua. Wafatnya beliau adalah
sebuah kehilangan yang besar. Ia selalu
mengajak kita semua ke arah kebenaran. Bahkan sesaat sebelum beliau
meninggal beliau tak henti untuk terus menyebarkan tauziah atau ajakan untuk
selalu berbuat benar lewat perkataan sikap yang katanya orang-orang ‘tanda-tanda’
kematian itu.
Di akhir tulisan ini saya ingin berterimakasih
kepada Uje. Ketahuilah Ustadz, We love yu
couse Allah. Selamat jalan sang ustad gaul, semoga Engkau di berikan tempat
terbaik disisi-Nya. Amin....
Bumimahapatih,270413
nice sangat bermanfaat,
ReplyDelete. kepp wiritng sob,.
. jangan lupa visit back ya,
. n follow back.
Download Software Artikel And Game Free Download.!!!
Alhamdulillah,,,,
ReplyDeletesaya menjadi gelisah ketika membaca tentang tanda kematian yang bnyak penjelasannya, karena terkadang saya merasakan tanda tanda tersebut....
Aneh uy
ReplyDeleteUmur manusia dalam proses kehidupan di dunia amatlah pendek, apalagi kalau diperbandingkan dengan dimensi ruang waktu akerat.
ReplyDeleteKematian manusia mrupakan salah satu proses fase k fase perjalanan manusia untuk menuju ketempat terakir kalinya yg abadi di akerat. Sehingga urusan tanda tanda kematian adalah sangat subjektip, tidak ada penjelasan dalam agama.
Oka : yup. kita sefikiran bung. tidak usah mengurusi tanda2. kalau sudah waktunya, tidak usah menunggu ada tanda2, yang kita perlu pikir, hal bermanfaat apa yang bisa kita lakuakan untuk mengisi hidup agar lebih baik
ReplyDeletesaya pun juga sering merasa tanda-tanda itu ,,
ReplyDeleteentah itu benar atau tidak , atau cuma hayal'ku saja saya tidak tau , yang jelas itu firasat saya .
firasat bisa jadi benar. bisa jadi salah! dari pada mikirin firasat keepon moving aja! kita tetap bersemangat untuk hidup meskipun kita tidak boleh melupakan kematian. Kalau bekal kita sudah kt cukupi, mati kapanpun sih tidak masalah
DeleteTiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengetahui dengan detail. (QS. Luqman: 34)...
ReplyDeletejgn kan waktu, tempat manusia akan mati saja ia tidak akan pernah tau krn hanya Allah yg maha mengetahui kpn dan d mana manusia akan mati. dan belum ada dalil yg sohih mengenai adanya pertanda datng nya ajal.. semoga saudara2 kita yg msh terus memberikan penjelasan akan adanya tanda kematian 100, 40, 7 dsb d berikan hidayah untuk tidak terus memberikan atau menyebarkan perkara yg tdk ada dasarnya..lebih tepatnya menyebarkan hal yg dusta ke org lain dan smoga d berikan pemikiran untuk tidak menarik kesimpulan secara langsung.. krn semua akan di minta pertanggung jwaban kelak..
satu hal lagi..pejelasan mengenai :
”Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur..”
Di mana dikatakan dlm tanda bahwa lauh mahfudz berupa pohon berdaun?. Padahal Allah sebut lauh mahfudz berupa kitab,
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ
”Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi, dan semuanya terdapat dalam kitab.” (QS. Al-Hajj: 70).
sebelum menulis artikel ini saya juga sangat banyak menemukan bahan artikel yang membahas tanda-tanda kematian yang anda jelaskan di ats. prihatin padahal tanda-tanda itu tidak adasama sekali dasarnya. semoga kita semua tidak tersesat dalam pemahaman2 salah yang tidak ada dasar hukumnya
DeleteJd kepikiran .
ReplyDeleteBgaimana cra menghlangkan kpikiran tsb?
woles aja mas anonym, keraguan dan kecemasan itu datangnya dari syetan, dekatkan diri kepada-Nya niscaya pikiran-pikiran negatif itu bisa teratasi.
Deletewallahu 'alam
Saya jdi kepikiran stlah mmbaca postingan2 tentang tanda2 itu,sdah 1 blan ini sya sering dihantui rasa takut karena telah membaca artikel tsb,bahkan kemarin sore sja ketika saya sedang berbicara dengan mama sya tentang sholat tahajud,sya jadi merinding,eh sya jdi kepikiran tentang tanda 100 hari sprti yg ada di postingan itu,itu benar gak sih mba,trus gmna caranya saya menghilangkan rasa takut iNi,,,? Mohon solusinya ya mbaa
ReplyDeleteMksih
Mba apakah postingan tentang tanda2 itu benar,soalx kemarin sore saat saya sedang berbicara dengan mama saya tentang sholat tahajud,saya jadi merinding,eh saya jadi kepikiran dengan postingan tsb tentang 100 hari menjelang kematian,apakah itu benar..?
ReplyDeleteSoalx sya jadi takut nih
Saya jg takut..malah sy syok...skrg sy ingin beribadah
ReplyDeleteKrn sy takut kena azab kuburan..dr lhr sampai skrg sy byk ber buat dosa.smoga allah mengampun kan dosa sy...apa lg pas kawan akrap sy meninggal..makin kepikiran sy..mengingat tanda kematian itu..
Kasih sedikit masukan ya, buat yang merasa mendapatkan tanda-tanda kematian pada dirinya. Insya Allah orang tersebut mendapat hidayah dari Allah agar bertaubat. Tetapi itu bukan pertanda kematian kita sudah dekat (Wallahualam), hanya saja hidayah itu datang dalam banyak bentuk.
ReplyDelete