Friday, 12 April 2013

Butter Fly Effect, Kupu-Kupu yang Menyebabkan Tornado


kupu-kupu-penghasil-tornado

Dan yang mencengangkan adalah kenyataan bahwa sebuah kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara  Brasil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.

Film Butter fly effect  termasuk film lama yang paling sulit lupa di otak saya walau saat melihat kepala agak pusing memahami alur ceritanya yang meloncat-loncat kesana kemari. Namun ide ceritanya yang segar dan ilmiah membuat film ini menarik disimak dan ditonton lagi lain waktu.

Saya bukan akan mengajak anda membahas film ini. Namun judul dan ide cerita yang menarik membuat saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang efek kupu-kupu ini. Ingin mengetahui asal mula adanya teori ini dan bagaimana ia bekerja di kehidupan kita sehari-hari.  Ataukah hanya rekaan fiksi seorang sutradara film?

Right! Akhirnya  saya menemukan sebuah artikel yang berjudul persis dengan film tersebut disebuah majalah. Butter fly effect! Efek kupu-kupu. Setelah saya menuliskan kata-kata tersebut di kotak search engine, saya menemukan lebih detail tentang efek ini. Eureka!

Dan yang mencengangkan adalah kenyataan bahwa sebuah kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara  Brasil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Apa…? Kepakan seekor kupu-kupu saja? Anda tidak percaya? Saya juga.

Tapi tunggu dulu, baca dulu tentang asal mula mengapa sebuah kepakan saja bisa membentuk tornado.
Teori ini di temukan oleh Edward Norton Lorenz, seorang peneliti cuaca yang bermukim di Amerika. Dalam usahanya melakukan peramalan cuaca, dia menyelesaikan 12 persamaan diferensial non-linear dengan komputer. Pada awalnya dia mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan format enam angka di belakang koma (...,506127). Kemudian, untuk menghemat waktu dan kertas, ia memasukkan hanya tiga angka di belakang koma (...,506) dan cetakan berikutnya diulangi pada kertas sama yang sudah berisi hasil cetakan tadi. Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan hasil yang sangat berbeda dengan yang diharapkan. Pada awalnya kedua kurva tersebut memang berimpitan, tetapi sedikit demi sedikit bergeser sampai membentuk corak yang lain sama sekali.

Ia menyimpulkan berdasarkan penelitiannnya di atas, bahwa sesuatu terjadi bergantung pada  kondisi awal. Dimana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan kemudian. Perubahan yang hanya sedikit pada kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang. Jika suatu sistem dimulai dengan kondisi awal misalnya 2, maka hasil akhir dari sistem yang sama akan jauh berbeda jika dimulai dengan 2,000001 di mana 0,000001 sangat kecil sekali dan wajar untuk diabaikan.

Jadi…

tornado-karena-kepakan-kupu-kupu
sebuah tornado mungkin karena kepakan kupu-kupu
Kepakan sayap kupu-kupu secara teori menyebabkan perubahan-perubahan sangat kecil dalam atmosfir bumi yang akhirnya mengubah jalur angin ribut (tornado) atau menunda, mempercepat bahkan mencegah terjadinya tornado di tempat lain. Kepakan sayap ini merujuk kepada perubahan kecil dari kondisi awal suatu sistem, yang mengakibatkan rantaian peristiwa menuju kepada perubahan skala besar (bandingkan: "efek domino" atau domino effect). sistem yang besar yang tidak teratur ( Tornado ) ini didapati sebagai pengulangan dari bagian-bagian yang teratur ( kepakan sayap kupu-kupu ).

Yah, maaf kalau sudah bikin otak anda keplintir-plintir. Tapi memang sedikit uraian di atas kerjaan si Wikipedia kok….bukan kerjaan saya. Meski agak pusing ada beberapa kesimpulan yang saya dapat dari teori di atas.

Pertama : Suatu kondisi sekarang adalah pengulangan dari kondisi kondisi yang sudah terjadi di masa lalu. Di akumulasikan gitu…demikian juga apa yang kita lakukan sekarang berdampak dengan sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Seperti pepatah sedikit-sedikit akan menjadi bukit kira-kira ya...

Kedua : Suatu yang besar adalah efek dari sesuatu yang kecil yang di lakukan secara berulang ulang dan teratur. Yup, ini sih anak-anak SD sudah tahu. Kalau mau jadi juara kelas harus rajin belajar. Terus membaca buku, walau sehari hanya satu lembar asalkan kontinyu dan konsisten. Mau jadi pengusaha besar harus mulai dari usaha-usaha kecil. Rajin, gigih, kuat pendirian tidak gampang menyerah, gagal bangun lagi, gagal lagi bangun lagi.

Ketiga : Sebuah kesalahan kecil bisa mengakibatkan bencana di tempat lain di waktu yang akan datang. Ini yang sedikit ngeri. Karena jika dirunut sebelum sesuatu yang buruk / bencana terjadi, mungkin ada andil dari perbuatan kita. Saya jadi ingat negeri saya bernama Indonesia. Banyak sekali bencana terjadi di sana. Baik berupa bencana alam seperti longsor, tsunami, banjir bandang, dan lain sebagainya. Atau bencana yang bersifat sosial seperti : korupsi, kerusuhan, terorisme, rebutan kursi dan lain-lain. Jangan-jangan bencana-bencana itu berasal dari kita sendiri atau akibat perbuatan kecil kita di masa lalu. 

Jangan-jangan longsor terjadi karena kita mencabut sebuah tunas pohon yang tumbuh di sebuah tebing

Jangan-jangan banjir bandang terjadi kerana kita membuang sebuah bungkus permen  di selokan rumah kita.

Jangan-jangan  kekeringan terjadi kita pernah menyemprotkan parfum yang mengandung CFC sehingga Ozon bolong dan iklim berubah.

Jangan-jangan maraknya korupsi belakangan ini akibat kita pernah menyelipkan uang ke aparat agar kita terbebas dari suatu sangsi dan memuluskan keinginan kita?

Jangan-jangan banyak nya kerusuhan belakangan ini akibat kita tak pernah menyapa tetangga kita sehingga kesenjangan begitu runcing terjadi?

Jangan-jangan maraknya orang rebutan kursi dewan akibat kita pernah menerima uang agar kita mencoblos calon-calon tertentu?

Fuihhh….!

Baru sadar saya kalau sebuah tindakan  kecil saja yang mungkin dianggap sepele bisa mengakibatkan sebuah kesalahan besar di suatu tempat pada masa yang akan datang. Mungkin kehati-hatian mutlak dibutuhkan ya…hati-hati untuk melakukan sesuatu dengan perhitungan yang matang sehingga kita tidak menimbulkan masalah bagi orang lain. Anda bisa bilang “ Ah biarin, masalah-masalah orang lain. Yang penting bukan aku yang dapat masalah!” Tapi kalau yang menerima efek negatif akibat perbuatan kita itu adalah orang-orang yang kita cintai, misalnya istri/suami kita, anak-anak kita, ayah-ibu kita dan lain-lain, masihkah kita mau bilang “ Ah, biarin aja!” ?

Oh iya, pada kesimpulan ketiga “Sebuah kesalahan kecil bisa mengakibatkan bencana di tempat lain di waktu yang akan datang”, bisa kita balik lo…. Bunyinya seperti ini : “Sebuah tindakan kecil bisa mengakibatkan kemanfaatan besar di tempat lain di waktu yang akan datang.” Jadi tulisan kecil di blog ini saya harap bisa membawa kemanfaatan besar bagi pembaca suatu hari.  

Jadi, kira-kira apa tindakan kecil anda hari ini?








Inspired by Butter Fly Effect The Movie
Bumi mahapatih,. 020413

0 komentar :

Post a Comment

Please Comment Bellow, As:
@ Appreciation-Support
@ Criticism-Answers
@ Blog Walking- No Spam

Thank....