Dan yang
mencengangkan adalah kenyataan bahwa sebuah kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brasil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.
Film Butter fly effect termasuk film lama yang paling sulit lupa di
otak saya walau saat melihat kepala agak pusing memahami alur ceritanya yang
meloncat-loncat kesana kemari. Namun ide ceritanya yang segar dan ilmiah
membuat film ini menarik disimak dan ditonton lagi lain waktu.
Saya bukan akan mengajak anda membahas film ini.
Namun judul dan ide cerita yang menarik membuat saya tertarik untuk mengetahui
lebih dalam tentang efek kupu-kupu ini. Ingin mengetahui asal mula adanya teori
ini dan bagaimana ia bekerja di kehidupan kita sehari-hari. Ataukah hanya rekaan fiksi seorang sutradara
film?
Right! Akhirnya
saya menemukan sebuah artikel yang berjudul persis dengan film tersebut
disebuah majalah. Butter fly effect! Efek kupu-kupu. Setelah saya menuliskan
kata-kata tersebut di kotak search engine, saya menemukan lebih detail tentang
efek ini. Eureka!
Dan yang mencengangkan adalah kenyataan bahwa sebuah
kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brasil secara teori
dapat menghasilkan
tornado di
Texas beberapa bulan kemudian.
Apa…? Kepakan seekor kupu-kupu saja? Anda tidak percaya? Saya juga.
Tapi
tunggu dulu, baca dulu tentang asal mula mengapa sebuah kepakan saja bisa
membentuk tornado.
Teori
ini di temukan oleh Edward Norton Lorenz, seorang peneliti cuaca yang bermukim
di Amerika. Dalam usahanya melakukan peramalan cuaca, dia
menyelesaikan 12 persamaan diferensial non-linear dengan komputer. Pada awalnya
dia mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan format enam
angka di belakang koma (...,506127). Kemudian, untuk menghemat waktu dan
kertas, ia memasukkan hanya tiga angka di belakang koma (...,506) dan cetakan
berikutnya diulangi pada kertas sama yang sudah berisi hasil cetakan tadi.
Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan hasil yang sangat berbeda dengan yang
diharapkan. Pada awalnya kedua kurva tersebut
memang berimpitan, tetapi sedikit demi sedikit bergeser sampai membentuk corak
yang lain sama sekali.
Ia menyimpulkan
berdasarkan penelitiannnya di atas, bahwa sesuatu terjadi
bergantung pada kondisi awal. Dimana perubahan
kecil pada satu tempat dalam suatu sistem non-linear dapat mengakibatkan
perbedaan besar dalam keadaan kemudian. Perubahan yang hanya sedikit pada
kondisi awal, dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka
panjang. Jika suatu sistem dimulai dengan kondisi awal misalnya 2, maka hasil
akhir dari sistem yang sama akan jauh berbeda jika dimulai dengan 2,000001 di
mana 0,000001 sangat kecil sekali dan wajar untuk diabaikan.
Jadi…
sebuah tornado mungkin karena kepakan kupu-kupu |
Kepakan sayap kupu-kupu secara teori menyebabkan
perubahan-perubahan sangat kecil dalam atmosfir bumi yang akhirnya mengubah
jalur angin ribut (tornado) atau menunda, mempercepat bahkan mencegah
terjadinya tornado di tempat lain. Kepakan sayap ini merujuk kepada perubahan
kecil dari kondisi awal suatu sistem, yang mengakibatkan rantaian peristiwa
menuju kepada perubahan skala besar (bandingkan: "efek domino" atau domino
effect). sistem yang besar yang tidak teratur ( Tornado ) ini didapati
sebagai pengulangan dari bagian-bagian yang teratur ( kepakan sayap kupu-kupu ).
Yah, maaf
kalau sudah bikin otak anda keplintir-plintir. Tapi memang sedikit uraian di
atas kerjaan si Wikipedia kok….bukan kerjaan saya. Meski agak pusing ada
beberapa kesimpulan yang saya dapat dari teori di atas.
Pertama :
Suatu kondisi sekarang adalah pengulangan dari kondisi kondisi yang sudah
terjadi di masa lalu. Di akumulasikan gitu…demikian juga apa yang kita lakukan
sekarang berdampak dengan sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Seperti
pepatah sedikit-sedikit akan menjadi bukit kira-kira ya...
Kedua :
Suatu yang besar adalah efek dari sesuatu yang kecil yang di lakukan secara
berulang ulang dan teratur. Yup, ini sih anak-anak SD sudah tahu. Kalau mau jadi
juara kelas harus rajin belajar. Terus membaca buku, walau sehari hanya satu
lembar asalkan kontinyu dan konsisten. Mau jadi pengusaha besar harus mulai
dari usaha-usaha kecil. Rajin, gigih, kuat pendirian tidak gampang menyerah,
gagal bangun lagi, gagal lagi bangun lagi.
Ketiga :
Sebuah kesalahan kecil bisa mengakibatkan bencana di tempat lain di waktu yang
akan datang. Ini yang
sedikit ngeri. Karena jika dirunut sebelum sesuatu yang buruk / bencana terjadi,
mungkin ada andil dari perbuatan kita. Saya jadi ingat negeri saya bernama
Indonesia. Banyak sekali bencana terjadi di sana. Baik berupa bencana alam
seperti longsor, tsunami, banjir bandang, dan lain sebagainya. Atau bencana
yang bersifat sosial seperti : korupsi, kerusuhan, terorisme, rebutan kursi dan
lain-lain. Jangan-jangan bencana-bencana itu berasal dari kita sendiri atau
akibat perbuatan kecil kita di masa lalu.
Jangan-jangan
longsor terjadi karena kita mencabut sebuah tunas pohon yang tumbuh di sebuah
tebing
Jangan-jangan
banjir bandang terjadi kerana kita membuang sebuah bungkus permen di selokan rumah kita.
Jangan-jangan kekeringan terjadi kita pernah menyemprotkan
parfum yang mengandung CFC sehingga Ozon bolong dan iklim berubah.
Jangan-jangan
maraknya korupsi belakangan ini akibat kita pernah menyelipkan uang ke aparat
agar kita terbebas dari suatu sangsi dan memuluskan keinginan kita?
Jangan-jangan
banyak nya kerusuhan belakangan ini akibat kita tak pernah menyapa tetangga
kita sehingga kesenjangan begitu runcing terjadi?
Jangan-jangan
maraknya orang rebutan kursi dewan akibat kita pernah menerima uang agar kita mencoblos
calon-calon tertentu?
Fuihhh….!
Baru sadar
saya kalau sebuah tindakan kecil saja
yang mungkin dianggap sepele bisa mengakibatkan sebuah kesalahan besar di suatu
tempat pada masa yang akan datang. Mungkin kehati-hatian mutlak dibutuhkan
ya…hati-hati untuk melakukan sesuatu dengan perhitungan yang matang sehingga
kita tidak menimbulkan masalah bagi orang lain. Anda bisa bilang “ Ah biarin,
masalah-masalah orang lain. Yang penting bukan aku yang dapat masalah!” Tapi kalau
yang menerima efek negatif akibat perbuatan kita itu adalah orang-orang yang
kita cintai, misalnya istri/suami kita, anak-anak kita, ayah-ibu kita dan lain-lain,
masihkah kita mau bilang “ Ah, biarin aja!” ?
Oh iya,
pada kesimpulan ketiga “Sebuah kesalahan kecil bisa mengakibatkan bencana di
tempat lain di waktu yang akan datang”, bisa kita balik lo…. Bunyinya seperti
ini : “Sebuah tindakan kecil bisa mengakibatkan kemanfaatan besar di tempat
lain di waktu yang akan datang.” Jadi tulisan kecil di blog ini saya harap bisa
membawa kemanfaatan besar bagi pembaca suatu hari.
Jadi, kira-kira
apa tindakan kecil anda hari ini?
Inspired by Butter Fly Effect The
Movie
Bumi mahapatih,. 020413
0 komentar :
Post a Comment
Please Comment Bellow, As:
@ Appreciation-Support
@ Criticism-Answers
@ Blog Walking- No Spam
Thank....