Monday, 3 June 2013

Pesan2 Kehidupan dan Kematian pada Puisi Zainal Nur Rizki

Zainal Nur Rizky (23th) adalah putra bungsu Wiranto, salah satu Tokoh yang dipunyai negara ini. Ia adalah Mahasiswa UGM Yogyakarta sebelum tahun 2011, terpanggil untuk belajar pendalaman Al-Quran selama tujuh tahun di Perguruan Tin
ggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johanesburg, Afsel.

sosok-Zainal-nurizky-putra-wiranto
Sosok Zainal Nurizky
Sayang belum sampai ia menamatkan studinya, Allah lebih dulu menamatkan kehidupannya. Hari Rabu, 29 Mei 2013. ia telah berpindah alam menuju sisi Tuhannya.

Selain putra seorang tokoh bangsa ini, sisi unik lain dari Zainal adalah cukup mahirnya ia merangkai kata-kata menjadi puisi. Tak banyak yang tahu tentang kemampauan pria berjenggot ini, bahkan ayahnya sendiri baru mengetahui hal tersebut saat kakak Zainal menemukan puisi-puisi karya almarhum di laptopnya. "Saya baru tahu ananda (Zainal) pandai membuat puisi setelah wafat," ujar Wiranto. "Ada banyak puisi tentang kehidupan. Salah satunya tentang cinta dan kematian, perpisahan, dan renungan dirinya," imbuhnya.

pembacaan tahlil mengenang Zainal
Puisi-puisi Zainal pun terhitung puisi yang “dalem” dan bermakna. Sungguh sangat banyak nilai dan inspirasi terkandung di dalamnya. Tak percaya? Mari sama-sama kita simak puisi-puisi indah itu, mari kita renungkan sebagai pelajaran hidup ini.



Membaca, mulai....

Puisi 1 

Senyuman kita mungkin tak
Selebar dulu kawan
Tapi kuyakin kali ini lebih
"Bercahaya"
Masa depan mungkin tak
Seperti yang kita impikan
Tapi kuyakin bahwa kali ini
"Cerah"
Persahabatan kita mungkin tak seerat seperti dulu
Tapi kuyakin kali ini
Akan kekal selamanya
Mungkin 'jalan' kita berpisah
Tapi kuyakin kali ini kita punya "tujuan"

Puisi 2 

Cinta karena Harta,.?
Toh nanti juga bakal habis
Cinta karena tampang..?
Manusia suatu saat akan termakan usia..!
Cinta karna dia apa adanya..?
Hey, tak ada yang hidup selamanya.
Cinta karna Allah SWT
Baru cinta yang kekal dan abadi
Terhalang oleh harta..?
Insya Allah akan di cukupkan
Terhalang oleh umur..?
Iman tak melihat umur..
Terhalang oleh maut ?
Di surga tak ada kematian

Puisi 3 

Bukan-kah dunia ini Tempat yang membingungkan...?
Di saat kita merasa kuat
Disitulah kita paling lengah
Di saat kita merasa baik
Justru membawa keburukan
Disaat kita merasa berdosa
Justru membawa kebaikan
Disaat kita merasa benar
Disitulah titik awal kesalahan
Disaat kita merasa salah
Disitulah jawaban mulai terungkap
Karena itu bukan-lah disini
Tempat kita untuk berbahagia


Puisi 4 

'Cinta' adalah
Salah satu intisari
Dari segala kehidupan
Dan sumber semangat
Orang yang
Enggan mencintai
Adalah orang yang 'HAMPA'
Orang yang
Tidak mau dicintai
Adalah orang yang 'BODOH'
Dan orang yang salah mencintai
Adalah orang yang 'CELAKA' 


Puisi 5 

Jalan menuju kebaikan
Dipenuhi dengan rintangan
Dan cobaan-cobaan yang besar
Dan tak pernah ada yang janji
Bahwa perjuangan-nya akan ringan
Namun ada yang berjanji bahwa
Di ujung sana akan ada senyuman
Hidup merupakan tantangan....
Maka menangkan-lah...!
Hidup adalah perjalanan....
Maka sampai-lah pada tujuan....!
Hidup adalah amanah....
Maka jaga-lah...!


NB : Ada kata-kata yang saya kasih huruf tebal, Di situlah,menurut saya, letak kekuatan (keindahan) puisi2 itu. Disitulah anda pantas untuk berhenti membaca sejenak, lalu merenungkan maknanya dalam-dalam. 

Bumimahapatih,030613

0 komentar :

Post a Comment

Please Comment Bellow, As:
@ Appreciation-Support
@ Criticism-Answers
@ Blog Walking- No Spam

Thank....