Ungkapan ( idiom ) adalah pembahasaan sebuah makna dengan diwakili oleh frase tertentu yang memiliki arti baru sehingga berbeda dengan arti kata-kata pembentuknya. Tak jarang ungkapan itu mengambil dari lingkungan sekitar baik itu dari alam maupun hewan. Nah, kali ini saya coba mengamati beberapa ungkapan menggunakan nama hewan tertentu.
Setelah saya amati ternyata beberapa ungkapan salah memperlakukan nama hewan itu sebagai frase. Ini karena makna dari frase tersebut berarti konotatif atau buruk. Tentu kalau hewan bisa ngomong, mungkin mereka akan protes. Mungkin saja jika di dunia hewan ada pengacara, mereka akan mengajukan tuntutan atas pencemaran nama baik. He he.
Berikut ini beberapa frase yang memicu pencemaran nama baik beberapa hewan yang jika di lihat secara nyata, hewan tersebut perilakunya jauh dari kesan yang di tangkap pada ungkapan tersebut. Cekidot!
Buaya darat
Arti kasarnya orang yang suka selingkuh, mata keranjang dan tidak setia. Mulanya saya sepakat dengan pendapat ini, lebih-lebih setelah melihat penampakan wajah dan tubuh seram sang buaya.
Namun siapa sangka, dalam hidup buaya malah bertolak belakang dengan arti ungkapan di atas.
Menurut penelitian, buaya adalah jenis hewan yang monogami. Artinya kesetiaan dengan pasangan sudah tak usah di ragukan. Mereka kawin berkali-kali, tapi untuk urusan menikah, mereka hanya melakukannya dengan satu pasangan saja. Selain buaya, beberapa hewan juga melakukan hal yang sama lo.... Kisahnya bisa anda lihat pada “ hewan yang benci selingkuh dan anti poligami “
Anehnya lagi walau buaya di anggap tak bermoral, kita manusia malah suka menguliti kulitnya untuk di jadikan perabot, tas sepatu dan lain-lain. Di beberapa tempat malah di tangkarkan. Absurb banget manusia itu ya?
Kambing hitam
Dalam kamus frase, kambing hitam berarti yang dipersalahkan atau istilah tega-tegaannya adalah tumbal. Entah kapan pertama kali istilah kambing ini di gunakan sebagai perwakilan dari makna tersebut, namun memang terjadi keanehan pada pemberian nama tersebut. Karena kambing hitam selalu berkonotasi negatif selain pada kenyataanya tidak ada kambing yang berwarna hitam mutlak.
Padahal kambing sebenarnya hewan yang baik hati. Bahkan bisa di katakan mulia. Bagaimana tidak jauh-jauh hari di era yang berbeda dengan sekarang, kambing adalah hewan persembahan yang di gunakan Allah untuk menggantikkan Ismail setelah akan disembelih pada hari idul adha. Artinya hewan ini adalah suci, karena Allah menjamin kambing yang di sembelih ini akan masuk surga. Manusia saja harus melalui berbagai macam ujian untuk masuk surga.
Karena itu cukuplah kambing dipersalahkan oleh para pengidap darah tinggi dan kolesterol saja. Selebihnya Kambing adalah hewan yang baik dan perlu dihormati.
Lintah darat
Orang mungkin membandingkan hewan ini dengan drakula. Berhubung hobi mereka sama yaitu meminum darah. Yaelah...anda mungkin kudu tepok jidat dulu sebelum membanding-bandingkan. Drakula hanya rekayasa manusia saja bukan? Sedang Lintah adalah hewan rekayasa langsung dari Allah yang maha kuasa.
Kalau tuhan mencipta, pasti itu bermanfaat. Karena itu, lintah bukan diciptakan manusia untuk meneror manusia dan hewan. Bukan diciptakan sebagai monster penghisap darah seperti layaknya drakula. Karena hisapan darah itu sebenarnya bertujuan baik. Belakangan manusia baru menyadari bahwa lintah ini bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit.
Karena itu lintah benar-benar tidak bisa di bandingkan dengan rentenir yang suka memakan harta riba. Karena pada kenyataannya lintah malah akan menghisap darah manusia untuk menghilangkan toksin, atau zat jahat yang ada pada darah. Sehingga membantu menyembuhkan penyakit yang diidap manusia.
Kupu-kupu malam
Anda mungkin tidak akan mengetahui betapa lezatnya berbagai macam buah sampai saat ini jika tak ada kupu-kupu. Demikian juga aneka panganan dari alam jika tak ada kupu-kupu. Bersama-sama kumbang, dan angin, kupu-kupu membantu proses penyerbukan bunga sehingga menjadi buah yang sampai di meja makan kita.
Kita juga sering senang jika berlama-lama melihat kupu-kupu berwarna-warni sedang mengepak atau hinggap di bunga. Warna-warna itu begitu indah sehingga menghilangkan stres yang mungkin sedang berjejalan di kepala kita.
Sayangnya keindahan kupu-kupu itu akan hancur saat anda mendengar kata kupu-kupu malam. Yang masih kecil mungkin belum tahu dari kupu-kupu malam. Dan saatnya bertanya kepada orang yang lebih dewasa tentang artinya sekaligus protes kenapa kupu-kupu yang cantik itu dibuat untuk menyebut sesuatu yang tidak baik?
By the way, apakah anda tahu arti dari ungkapan kupu-kupu malam? ah, kura-kura dalam perahu anda!
Ayam kampus
Paling tidak ada dua pihak yang dirugikan atas sebutan ini. Yang pertama adalah jajaran rektor dan pembesar perguruan tinggi. Yang kedua adalah restoran cepat saji M* don**d ^_^. Bagaimana tidak rugi, hewan yang baik dan manjadi makanan manusia sehari-hari itu di sebut sebagai kata pengganti dari mahasiswi yang nyambi sebagai wanita pen*hi**r.
Otak Udang
Mungkin bisa di bilang tingkat IQ orang yang disebut otak udang benar-benar payah. Alih-alih dibandingin dengan Einstein, dengan udang saja IQ orang itu masih kalah.
Namun sungguh tak habis pikir kenapa orang mengidentikkan orang bodoh dengan orang yang berotak udang.
Padahal udang saja termasuk makluk yang cerdas. Mereka memiliki dua pasang tanduk untuk navigasi dan berburu mangsa, sekali-kali digunakan untuk mendeteksi keberadaan predator. Mereka juga punya keahlian meloloskan diri dengan cepat, dengan cara memelantingkan tubuh ke belakang tanpa tertabrak sesuatu. Belum lagi kehebatan yang lainnya.
Seperti umumnya hewan laut, gizi yang terkandung dalam udang sangatlah tinggi. Protein yang banyak ada pada dagingnya justru akan mencerdaskan otak manusia. Rasanya yang lezat menjadikan kita lupa kalau kalau kita pernah menyebut mereka sebagai maklhuk yang bodoh. Bahkan sampai sekarang.
-------------------------------------------------------------^_^----------------------------------------------------
Oke Sekian dulu pembahasan mengenai hewan baik yang disebut buruk oleh manusia. Semoga menjadi pelajaran bagi umat manusia kalau hewan yang selalu bermanfaat bagi manusia itu juga harus dihormati. Karena sesungguhnya tanpa mereka kita mungkin tak menjadi apa-apa, dan jangan-jangan hewan tanpa kita hidup mereka justru akan sejahtera.
bumimahapatih,031013
0 komentar :
Post a Comment
Please Comment Bellow, As:
@ Appreciation-Support
@ Criticism-Answers
@ Blog Walking- No Spam
Thank....