Wednesday, 8 May 2013

Soleh Mahmud, Ustadz atau Selebritis?

Apa ukuran artis bagi seseorang? Apakah karena dia seorang penyanyi yang punya suara semerdu seruling? Apakah karena dia kemampuan akting sehingga bisa memerankan orang menangis dan berduka dengan mudah? Atau seorang artis itu diukur karena ketampanan rupa, kecantikan wajah dan kemolekan tubuh? Kalau itu parameternya, sungguh dunia itu tak adil, karena banyak di dunia ini yang bersuara semerdu Krisdayanti tapi ia hanya menjadi penyanyi didalam kamar mandi. Banyak yang pinter akting tapi nasibnya tak seberuntung Tom Cruise yag telah membintangi banyak film itu. Dan sungguh tak adil dunia karena hanya menjadikan beberapa orang yang tampan luar biasa namun tak pernah sekalipun wajahnya masuk TV. 


Solmed-Ustadz-yang-selebritis
Siapa Solmed?
Lalu bagaimana masyarakat menilai seseorang itu pantas jadi artis atau tidak? Dengan ukuran apa seseorang pantas mendapat titel artis di namanya? Jawabannya ada pada sebuah kotak kecil yang hampir selalu ada di setiap rumah dijaman teknologi sekarang ini. Ya, TV lah yang menilai dan menyeleksi siapa saja yang pantas untuk disematkan nama artis di negara kita ini. Bahkan mungkin dunia. Siapa yang sering muncul di TV, dialah yang pantas untuk menjadi artis. Nah, bagaimana jika TV juga digunakan sebagai sarana menyebarkan kebaikan agama islam yang bahasa kerennya adalah dakwah? Di sini akan menjadi kebingungan dan ambigu, di lain sisi ia harus berdakwah mnyebarkan nilai-nilai kebenaran yang jauh dari ajaran kegelamoran, sedangkan didunia keartisan ia dihadapkan pada posisi publik figur yang sering berinterkasi dengan bling-bling-nya dunia hiburan tanah air. 

Kebingungan yang sama mungkin sedang membelit Sholeh Mahmud, Seorang da’i yang lebih akrab di panggil Solmed. Lelaki Asli Jakarte yang lahir 29 tahun yang lalu ini melejit namanya ketika ia mengikuti sebuah sinetron stripping berjudul Pesantren dan Rock N Roll, beberapa tahun lalu. Walau pada saat itu ia tetap berperan sebagai seorang Ustadz, tapi karena sinetron itu banyak digandrungi masyarakat Indonesia akhirnya penonton SCTV waktu itu lebih menganggap solmed sebagai seorang artis dari pada seorang Da’i. Sialnya pendapat itu didukung juga dengan ketampanan wajahnya yang tentu saja membuat familier di mata penikmat TV. 


 Boro-boro ia meng-counter pendapat masyarakat bahwa ia bukanlah artis, ia malah menikahi seorang artis atau model bernama April Jasmine. Sehingga pendapat masyarakat semakin meyakini kalau Solmed memang seorang artis. Enak mungkin ya... sebagai publik figur? Sehingga wajahnya semakin hari semakin sering masuk di TV, entah itu sebagai bintang tamu acara musik, bintangtamu talk show, pem
bawa acara dll. Walau setiap penampilannya selalu memakai koko dan peci. Jadi apakah benar bahwa Solmed lebih pantas jadi artis daripada Da’i.


 Tenang dulu lah....Bukan salah ustad solmed mempunyai nama besar seperti itu. Dia punya kemampuan berceramah dengan baik apakah patut kita salahkan? Dia punya kepintaran dalam beradaptasi sehingga ia gampang diterima disetiap lapisan golongan. Apa kita harus menyalahkan Solmed karena punya wajah yang ganteng sehingga banyak yang suka melihat wajahnya di TV dan memikat hati seorang April Jasmine? 


Bagaimanapun ketenaran nama dia sekarang, bukanlah hasil sulapan pak Tarno, hasil kerja keras tim pencitraan Jokowi atau hasil kampanye suatu partai politik. Tapi memang karena dia punya kemampuan di bidang dakwah. Tengok saja penghargaan sebagai juara umum pada lomba ceramah tingkat nasional yang diadakan di Masjid Istiklal pada tahun 2000 lalu. Ia berceramahpun bukan hanya asbun saja, tanpa materi yang kuat dan pengetahuan agama yang mumpuni. Pendidikan itu ia peroleh semasa mondok dan berkuliah di program sarjana Hukum Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Nama yang ia sandang saat ini adalah hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun menjadi penceramah dari satu majelis taklim satu ke majelis lain. Dari satu program tv satu ke program tv lain. Terus kenapa kalau gak artis? Kenapa dia mau saja masuk ke acara-acara hibutran? Sinetron seri, talk show dan sebagainya. Bukankah acara-acara itu adalah acara-acara duniawi yang mungkin tak sesuai dengan dakwahnya. Bukankah lebih baik dia berceramah di masjid-masjid, mushola atau di majelis-majelis taklim? 

Yang perlu di pahami dari dakwah adalah, hak semua orang untuk menjadi benar. Bertujuan untuk meluruskan orang yang mulanya tidak faham agama menjadi faham. Menyadarkan orang yang sebelumnya suka melakukan perbuatana tercela menjadi orang baik yang gemar melakukan perbuatan terpuji. Kalau saja dakwah hanya dilakukan di masjid, di mushola, dan majelis taklim, mana mungkin dakwah akan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Mana mungkin dakwah akan menyentuh orang-orang pemabuk, penjudi, pencuri dan lain-lain. Jangankan masuk mushola , sholat saja mereka tak pernah? ( ceile...yang ustad sekarang saya atau solmed?)


 Jadi anda sekarang menganggap solmed itu artis atau da’i? Namanya aja Ustadz, pada akhirnya dia akan selalu menjadi ustad. Dan tugas seorang ustad adalah berdkawah, Mungin beliau mengambil jalan yang anti-mainstream sehingga menurut kita yang berpikiran konvensional itu akan sedikit lebih aneh. Siapa tahu juga dengan dia sering muncul di TV dakwahnya akan semakin luas tersebar di mana-mana. Siapa tahu dengan kedekatannya dengan dunia keartisan bisa mewarnai artis-artis kita agar menjadi artis yang baik dan melek agama. 


 Tugas kita yang tak punya kesempatan masuk TV adalah berhenti berkomentar. Berpositif Thinking lalu berdoa agar Ustadz Solmed menjadi seorang pendakwah yang selalu istiqomah di jalan mulia itu. 


 Ayo bantu do’a nya ya,,..... Amin.....


bumimahapatih, 090513

3 komentar :

  1. si solmed ni,,,sbenarnya tjuan hidupnya untuk dakwah ato memang pamer, sombong skali si solmed,,skalian jadi artis aja, pamer kehidupan mewahnya, mobil mewahnya,pamer istri, pamer anak, INI SI SAKLABAH MODERN, lama-lama nanti sperti ariel.sekarang ini banyak ustaz-ustaz infotainmet, televisi yg dakwah hanya berbasis materi sungguh jauh dari makna dakwah itu sendiri APALAGI SOLMED LAMA-LAMA SYA LIAT SEPERTI FOTO MODEL foto nampang sana sini melebihi foto model, astagfirullahal azim

    ReplyDelete
  2. aneh-aneh aja ini mngkin sdah dkat kiamat ada dai yg pasang tarif/pamer kemewahan/pamer istri melebihi FOTO MODEL kalo pasang tarif suruh aja jadi kenek metro mini, dan hampir kebanyakan dai infotainment/ dai bintang iklan, ada jga dai yg sperti dukun gak jauh beda dari paranormal, astgfirulahalazim,,,yg buat sya heran kok mnusia speti itu yg jdi sorotan media cetak/elektronik ap gak da pmbhsan yg lain ttg risalah islam kek, bahas ttg khazanah islam, bahas ttng aqidah tauhit,INI USTAZ PAMER-PAMER SKALIAN AJA JADI FOTO MODEL,,SADARLAH ENGKAU SOLMED dan smua dai-dai TV

    ReplyDelete

Please Comment Bellow, As:
@ Appreciation-Support
@ Criticism-Answers
@ Blog Walking- No Spam

Thank....